BAB 11 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Nama
:
Deni
Islamiati (51415021)
Fitriana
Dwi L (51415031)
Putri
Dewi I (51415047)
M.
Affan (51415042)
A.
PENDAHULUAN
Manajer membuat banyak keputusan untuk
mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan
mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan
model lingkungan. Dengan mengikuti pendeketan sistem untuk menyelesaikan
masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Proses pemecahan masalah terdiri atas
empat elemen dasar, yaitu :
1) standar,
2) informasi,
3) batasan, dan
4) solusi
alternatif.
Jika proses ini diikuti, pemilihan
alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja dan
penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala. Masalah
memiliki struktur yang beragam dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat
terprogram maupun tidak terprogram. Konsep sistem pendukung pengambilan
keputusan (decision support system-DSS) awalnya ditujukan pada masalah-masalah
yang setengah terstruktur. Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan
output dari model matematika. Kemudian, kapabilitas pemecahan masalah kelompok
ditambahkan, diikuti dengan kecerdasan buatan (artifical intellgence) dan pemrosesan
analitis oniline (on-line analytical processing-OLAP).
Model matematika dapat diklasifikasikan
dalam berbagai cara, dan penggunaannya disebut simulasi. Lembar
kerja elektronik (spreadsheet) merupakan alat yang baik untuk membuat model
matematika. Lembar kerja ini dapat digunakan baik untuk model statik dan
dinamik dan membuat manajer dapat memainkan permainan “bagaimana jika”
(what-if-game).
Kecerdasan buatan dapat menjadi salah
satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis pengetahuan dan mesin inferensi,
DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer.
Jika groupware ditambahkan ke DSS, maka
DSS tersebut akan menjadi sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok
(group decision support system-GDSS). GDSS dapat diletakkan di beberapa tempat
yang berbeda agar kondusif terhadap pemecahan masalah kelompok.
Ø Apa yang Disebut Dengan Pembuatan
Keputusan
Hampir
seluruh isi buku ini digunakan untuk membahas sistem informasi manajemen (SIM).
Namun, jika diartikan secara sederhana, SIM sebenarnya adalahsistem yang
memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna
menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Meskipun mungkin tidak
tampak terlalu jelas, proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah
digunakan sebagai tema yang mengintegrasikan buku ini.
a. Pemecahan
Masalah dan Pembuatan Keputusan
Disadari
bahwa pemecahan masalah (problem solving) terdiri
atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang
berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai
kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau
yang bermanfaat atau dapat memberikan manfaat. Telah dijelaskan bahwa proses
penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (decision
making), yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif
solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan
sebagai tindakan pilihan dan seringkali perlu untuk mengambil banyak keputusan
dalam proses pemecahan satu masalah saja.
b. Fase
Pemecahan Masalah
Menurut
Herbert A. Simon proses pemecahan masalah dengan menggambarkan empat tahapan,
yaitu:
• Aktivitas
intelijen.
• Aktivitas
perancangan.
• Aktivitas
pemilihan.
• Aktivitas
pengkajian.
Dalam
melaksanakan aktivitas-aktivitas ini, orang yang memecahkan masalah harus
memiliki informasi.
c. Kerangka
Pikiran Pemecahan Masalah
Dalam
Bab 2, telah ditampilkan dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan
masalah,yaitu :
1. Model
sistem umum perusahaan
2. Model
delapan elemen lingkungan
d. Pendekatan
Sistem
Pendekatan
pemecahan masalah yang paling detail digambarkan di Bab 7 ketika menyajikan
pendekatan sistem, yaitu sederetan langkah yang direkomendasikan ke dalam tiga
tahap, yaitu:
1. Upaya
persiapan
2. Upaya
pendefinisian, dan
3. Upaya
pemecahan
e. Pentingnya
Cara Pandang Sitem
Dalam
menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan
masalah, kita mengambil cara pandang sistem (system
view), yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang
menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran
yang abstrak, namun memilki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara
sistem akan:
·
Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas
struktur organisasi dan detail pekerjaan.
·
Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
·
Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja
sama.
·
Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
·
Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari
input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup.
Seorang
manajer kemungkinan besar mereka akan mengenali definisi dan upaya solusi dari
pendekatan sistem sebagai hal yang mereka lakukan dan mengenali lima hal yang
tercakup dalam cara pandang sistem sebagai tujuan yang mereka coba pakai.
Ø Membangun Konsep dan
Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan
masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem.
Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi
penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat
sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan
dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan
(desiredstate) apa yang harus dicapai
sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi
yang menggambarkan keadaan saat ini (currentstate)
apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda,
maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan
antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria
solusi (solutioncriterion), atau apa
yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang
diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang
lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus
dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus
dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang
lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan, maka situasi
yang diinginkan harus ditingkatkan.
Tanggung
jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini
merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak
terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau
mencari bantuan dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input dari pihak
lain baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Setelah
berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, yang dapat berasal
baik dari internal maupun lingkungan. Batasan internal (internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas
yang ada di dalam perusahaan. Sebagai contoh, unit TI tidak dapat merancang
sistem CRM karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan lingkungan (environmentalconstraint) berbentuk
tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi aliran sumber daya dari
dan keluar perusahaan. Salah satu contoh adalah peningkatan suku bunga oleh
Federal Reserve Board yang meningkatkan biaya ekspansi pabrik.
a.
Memilih Solusi yang
Terbaik
Pemilihan
solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg,
seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan yaitu :
Ø Analisis
Evaluasi
atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi
pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya
adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM untuk
memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem
informasi eksekutif.
Ø Penilaian
Proses
pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh, manajer produksi
menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang
diusulkan dari model matematika.
Ø Penawaran
Negosiasi
antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses memberi dan menerima
yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif mengenai pasar yang mana
yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik
dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
b.
Permasalahan versus
Gejala
Penting
bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu
masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang
untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya
bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom)
adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat
gejala dan bukan masalah.
c.
Struktur Permasalahan
Model
matematika yang disebut formula EOQ (economic
order quantity) dapat memberitahu bagaimana masalah tersebut harus
diselesaikan. Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur (structuredproblem) karena terdiri atas
unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang
yang memecahkan masalah.Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen
atau hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
Salah satu contoh dari masalah yang tidak terstruktur adalah memutuskan film
yang mana yang paling kita sukai. Manajer bisnis sering kali tidak memiliki perangkat
yang cukup untuk mendefinisikan masalah seperti ini dengan cara yang
terstruktur.
Beberapa
elemen, seperti harga tanah, pajak, dan biaya-biaya untuk mengirimkan bahan
baku, dapat diukur dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Tetapi elemen-elemen lain,
seperti bahaya dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar, sulit untuk
diidentifikasi dan diukur.Setelah prosedur ditentukan, komputer dapat
memecahkan masalah yang terstruktur tanpa keterlibatan manajer. Namun, manajer
sering kali harus melakukan semua pekerjaan untuk memecahkan masalah yang tidak
terstruktur. Dalam wilayah masalah semiterstruktur yang luas, manajer dan
komputer dapat bekerja sama dalam menemukan solusi.
d. Jenis
Keputusan
Selain
memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga menemukan metode
untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu :
Ø Keputusan
terprogram bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan
untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap denovo
(baru) setiap kali terjadi.”
Ø Keputusan
yang tidak terprogram (nonprogrammeddecision)
bersifat “baru, tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode
yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum
pernah muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan
dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan
penanganan khusus.”
e. Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan
Istilah
sistem keputusan terstruktur (structureddecisionsystem-SDS)
digunakan untuk mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah
yang teridentifikasi. Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan
komputer, dan Gorry dan Scott-Morton menggunakan istilah sistem pendukung
pengambilan keputusan (decisionsupportsystem-DSS)
untuk menggambarkan sistem yang dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.Sejak
1971, DSS telah menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan kini
menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.
f. Model
DSS
Ketika
DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan
berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan
respons terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik,
kemampuan yang memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam
kelompok ditambahkan ke dalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut
untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (groupdecisionsupportsystem-GDSS). Yang
terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan
untuk terlibat dalam OLAP.
v PERMODELAN MATEMATIKA
Model
adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya
bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama
dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model
adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau
representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah
dikerjakan.
Ø Jenis-jenis Model
Jenis model Terdapat: 4
dasar model yaitu:
·
Model Fisik (physical
model) merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya. Model fisik: yang digunakan di dunia bisnis
mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru.
·
Model naratif Salah
satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari adalah model naratif
(narrative model), yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang terucap
atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari
naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat
model naratif jenis model yang paling populer.
·
Model grafis model lain
yang terus digunakan adalah model grafis. Model gratis (graphic model)
menggambarkan entitasnya dengan abstraksi grafis, simbo, atau bentuk.Model
grafis juga digunakandalam desain sistem informasi. Kebanyakan perangkat yang digunakan oleh pengembang sistem
bersifat grafis. Diagram relasi entitas, diagram kelas, dan diagram aliran data
merupakan beberapa contoh.
·
Model matematis, setiap
rumus atau persamaan matematika adalah model matematika (mathematical model).
Kebanyakan model matematika yang diguanakan manajer bisnis sama kompleksnya
dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ.
Penggunaan
Model
·
Memberikan model
biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya antitas adalah objek atau
proses. Entitas dapat lebih mudah dimengerti Jika berbagai elemen dan
hubungan yang terdapat di dalamnya ditampilkan secara lebih
sederhana. Setelah model yang sederhan dapat dipahami model tersebut secara
bertahap dapat dibuat lebih kompleks sehingga dapat mewakili entitasnya secara
lebih kompleks Tetapi, model tersebut hanya dapat mewakili entitasnya; model tersebut tidak dapat benar-benar
berlaku seperti entitas sesungguhnya.
·
Memfasilitas
komunikasi: Keempat jenis model dapat mengomunikasikan informasi secara akurat
dan cepat kepada orang-orang yang memahami makna bentuk. kata-kata, grafis. dan
matematis.
·
Memprediksi dimasa
depan, Ketepatan yang ditunjukkan model matematis untuk mewakili entitasnya
merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada model lain. Model matematis dapat
memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, namun tidak 100% akurat.
Kelas
Model Matematis
Model matematis dapat
diklasifikan ke 3 dimensin yaitu:
·
MODEL STATIS ATAU
DINAMIS Model statis (static model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu
variabel. Model ini berkenaan dengan situasi pada Waktu tertentu. Dengan kata
lain, bersifat seperti cuplikan keadaan. Model yang melibatkan waktu sebagai
salah satu variabel disebut model dinamis (dynamic model). Model ini
mmggambarkan perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak
atau film.
·
MODEL PROBABILITAS ATAU
DETERMINISTIK Cara lain untuk mengklasilikasi beragam model didasarkan pada
apakah suatu formula melibatkan probabilitas atau tidak. Probabilitas
(probability) adalah kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi Probabilitas
berkisar dari 1,00 (untuk sesuatu yang tidak memiliki kesempatan terjadi)
hingga 100 (untuk sesuatu yang pasti terjadi) Model yang melibatkan
probabilitas disebut model probabilitas (probability model).
·
MODEL OPTIMASASI ATAU
SUBOPTIMASASI adalah modelmyang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif
yang ditampilkan. Agar suatu model dapat melakukan hal ini, masalah tersebut
harus terstruktur dengan amat baik.
Simulasi
Tindakan
menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation). Simulasi terjadi dalam skenano tertentu dam memprediksi dampak
keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.Skrenario istilah di
gunakanuntukmenggambarkankondisi yang memengaruhi simulasi. Sebagaicontoh,
jikaandamenyimulasikansistempersediaan
Teknik
Simulasi
Manajer
biasanya melakukan model optimisasi hanya Sekali. Model ini menghasilkan solusi
yang terbaik menggunakan skenario tgrtentu dan variabel-variabel keputusan.
Namun penting juga menjalankan model suboptimisasi berulangkali guna mencari
kombinasi variabel keputusan yang menghasilkan hasil yang memuaskan.
Contoh
Pemodelan
Eksekutif perusahaan
dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para
eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari:
·
Harga produk
·
jumlah investasi pabrik
yang dibutuhkan untuk menygdiak'an kapasitas untuk memproduksi produk
·
jumlah yang akan
diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung
·
jumlah yang akan
diinvestasikan daIam penelz‘tian dan pengembangan
Input
Model
Digunakan
untuk memasukan elemen data skenario untuk kuartal sebelumnya. Beberapa elemen
berhubungan dengan perusahaan kapasitas pabrik, jumlah unit yang diproduksi,
nilai nominal bahan baku, dan seterusnya. Eelem yang lain berhubungan dengan
pengaruh dari lingkungan perusahaan indeks ekonomi, indeks musiman, harga
kompetitor, dan pemasaran kompetitor.
Output
Model
Output
Model Aktivitas kuartal sudah disimulasikan, dan laba setelah pajak ditunjukkan
pada layar. Para eksekutif mempelajari angka ini dan membuat keputusan. untuk
digunakan pada Kuartal 2 Keputusan ini dimasukkan, dan simulasi diulangi.
Proses lnl berlanjut hingga keempat kuartal telah disimulasikan
Kelebihan
dan Kelemahan Pemodelan
Kelebihan yaitu:
·
Proses pemodelan dapat
menjadi pengalaman belajar. Manajer akan selalu mempelajari sesuatu yang baru
mengenai sistem sesungguhnya melalui setiap proyek pemodelan
·
Kecepatan proses
simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat di pertimbangkan dengan
cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang
singkat
·
Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan
yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain
Kelemahan yaitu:
·
Kesulitan untuk membuat
model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh
terhadap entitas. Sebagai contoh, dalam model yang baru saja digambarkan.
Seseorang perusahaan harus mengestimasikan nilai untuk elemen data skenario
·
Kemampuan matematis
tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks. Selama
itu, kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan output
dengan baik
Kesimpulan
Sistem
pendukung pengambilan keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan
fleksibel dalam perusahaan. sistem pendukung keputusan membantu memberikan
alternative. Alternative pada proses pengambilan keputusan tetapi tidak
menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan dan metode ini mampu digunakan
untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat, kesalahan-kesalahan yang mungkin
dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil
keputusan dapat diminimalisisr dengan menggunakan personal untuk dapat dibuat
fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal untuk dapat mengubah nilai dari
kriteria yang ada.
Sebuah
pengambilan keputusan tentunya sering kali di lakukan oleh para manajer sebagai
bentuk penyelesaian suatu masalah. Seorang manajer dlam penyelesaian masalahnya
dengan melalui empat aktivitas yang ada, yaitu: intelijen, perancangan,
pemilihan dan pengkajian. Pada suatu organisasi dalam hal bekerjanya memiliki
cara pandang serta tujuan untuk memberikan kesempatan kerja pada seorang
manajer. Dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali gejala-gejala yang
timbul, dari gejala-gejala tersebut tentunya seorang manajer akan melakukan
sebuah pengambilan keputusan. Dari gejala tersebut itu hanyalah merupakan
indikasi dari suatu masalah, yang terstruktur dan tergantung dengan proporsi
permasalhan yang muncul. Suatu pengambilan yang terprogam akan menimbulkan
dampak yang baik bagi seorang manajer. Oleh karena itu manajer juga
menggunakan model matematis untuk memprediksi permasalahan di masa depan. Pada
hal ini sebuah pengambilan keputusan selalu di dukung dengan memberikan
lingkungan yang kondusif yang dapat dicapai dengan ruang keputusan.
Sistem
informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk pengambilan
keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam memecahkan masalah yang dihadapi
oleh organisasi. SIM dan sistem pendukung keputusan merupakan aspek desain
informatika organisasional yang memberikan suatu pengeruh besar dalam suatu
oraganisasi/ perusahaan. Jika kedua sistem ini doterapkan dengan baik dalam
membangun suatu organisasi, maka organisasi tersebut kemungkinan besar berjalan
lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.
4.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Telah menjadi fakta
umum bahwa para manajer jarang memecahkan masalah sendiri. Menyadari fakta ini
para pengembang sistem telah mengadaptasi DSS ke dalam pemecahan masalah secara
kelompok.
1)
Konsep
GDSS
Sistem pendukung
pengambilan keputusan kelompok adalah sistem berbasis komputer yang membantu
sekelompok orang melakukan tugas (mencapai tujuan) yang sama dan memberikan
antarmuka untuk digunakan bersama. Istilah ini antara lain sistem pendukung
kelompok (group support system-GGS),
kerja sama berbantuan komputer (computer-supported
cooperative work-CSCW), dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi (computerized collaborative work support),
dan sistem pertemuan elektronik (electronic
meeting system-EMS).
2)
Bagaimana
GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari
GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya keputusan yang
lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dapat dicapai dengan menjaga agar
diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu
tidak terbuang sia-sia. Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk
mendiskusikan masalah secara lebih mendetail, sehingga didapatkan definisi
masalah yang lebih baik atau, ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk
mengidentifikasi alternatif-alternatif yang sebelumnya tampak tidak mungkin. Evaluasi
alternative yang lebih baik banyak akan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan
solusi yang lebih baik.
Kesimpulan
Sistem pendukung
pengambilan keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam
perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternative. Alternative
pada proses pengambilan keputusan tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai
pengambil keputusan dan metode ini mampu digunakan untuk menghasilkan suatu
keputusan yang tepat, kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan ketika
pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat
diminimalisir dengan menggunakan personal untuk dapat dibuat fleksibel sehingga
dapat memungkinkan personal untuk dapat mengubah nilai dari criteria yang ada.
Sebuah pengambilan
keputusan tentunya sering kali dilakukan oleh para manajer sebagai bentuk
penyelesaian suatu masalah. Seorang manajer dalam penyelesaian masalahnya
dengan melalui empat aktivitas yang ada, yaitu intelijen, perancangan,
pemilihan dan pengkajian. Pada suatu organisasi dlaam hal bekerjanya memiliki
cara pandang serta tujuan untuk memberikan kesempatan kerja pada seorang
manajer. Dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali gejala-gejala yang
timbul, dari gejala-gejala tersebut tentunya seornag manajer akan melakukan
sebuah pengambilan keputusan. Dari gejala tersebut itu hanyalah merupakan
indikasi dari suatu masalah, yang terstruktur dna tergantung dengan proporsi
permasalahan yang muncul. Suatu pengambilan yang terprogram akan menimbulkan
dampak yang baik bagi seornag manajer. Oleh karena itu manajer juga menggunakan
model matematis untuk memprediksi permasalahan dimasa depan. Pada hal ini
sebuah pengambilan keputusan selalu di dukung dengan memberikan lingkungan yang
kondusif yang didapat dicapai dengan ruang keputusan.
Sistem informais
manajemen menyediakan informasi setiap orang utnuk pengambilan keputusan dengan
lebih tepat dna akurat dlaam memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi.
SIM dan sistem pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika
organisasional yang memberikan suatu pengaruh besar dalam suatu
organisasi/perusahaan. Jika kedua sistem ini diterapkan dnegan baik dlaam
membangun suatu organisasi, maka organisais tersebut kemungkinan besar berjalan
lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.
REKOMENDASI
MANAJERIAL
1.
Sebaiknya manajer
dapat membuat keputusan yang terprogram atau tidak terprogram. Dengan menggunakan
keputusan yang terprogram maka akan mendapatkan solusi yang diketahui akan
berhasil. Selain itu jika menggunakan keputusan yang tidak terprogram maka akan
mendapatkan solusi yang dibuat khusus untuk manajer dalam perusahaan.
2. Disini manajer sebaiknya juga menggunakan pemilihan alternative
dlam menyelesaikan suatu masalah dengan melalui analisis, penilaian, atau
penawaran agar dapat menemukan sebuah solusi.
3. Manajer sebaiknya juga menggunakan sistem DSS dalam
menyelesaikan suatu masalah yang telah menyulitkan pemrosesan komputer. Dengan adanya
program ini maka dapat membantu si manajer dlaam menyelesaikan masalah yang
semiterstruktur
4.
Sebaiknya para
manajer dlam proses penyelesaian suatu masalah tidak hanya dengan menggunakan
empat aktivitas yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian. Melainkan
dengan menggunakan pendekatan sistem pada suatu perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar