BAB
10
IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI
Nama :
Deni Islamiati (51415021)
Fitriana Dwi L
(51415031)
Putri Dewi I (51415047)
M. Affan (51415042)
A.
PENDAHULUAN
Perilaku kita diarahkan oleh moral, dan
hukum. Undang-undang mengenai komputer telah diterapkan di banyak Negara untuk
mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak anak privasi,
kejahatan komputer, dan paten peranti lunak. Beberapa Negara lebih maju
dibandingkan yang lain dalam hal mengeluarkan undang-undang semacam ini, dan
hukum di satu Negara dapat mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di
dunia.
Perusahaan memiliki kewajiban untuk
menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh para karyawannya. Budaya ini
didukung oleh kredo perusahaan program-program etika. Etika komputer amat
penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait
dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang
mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogramkankomputer untuk melakukan
nyaris apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari.
Dari fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh
orang yang memiliki korban.
Masyarakat memiliki empat hak dasar yang
berkenaan dengan penggunaan komputer privasi,akurasi,property, dan akses.
Auditor internal perusahaan dapat berkontribusiterhadap
penggunaan etis informasi dengan cara melakukan tiga jenis audit.
Operasional-finansial, dan beriringan serta melibatkan diri dalam desain sistem
pengendalian internal.
Ketika perusahaan merencanakan untuk
menetapkan kode etiknya sendiri dan mengikuti praktik-praktik yang etis, banyak
bantuan tersedia Asosiasi profesional telah menentukan kode etik, dan beragam
mata kuliah mengenai etika tersedia di berbagai perguruan tinggi, program profesional,
dan institusi pendidikan swasta.
Dengan memainkan peranan ini. CIO
menjaga agar perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya untuknya menyusun
keterangan keuangan secara akurat dan tepat waktu. Seperti yang diharapkan oleh
undang-udang Sarbanes-Oxley. Kunci terhadap jasa-jasa informasi yang
menyediakan dukungan ini adalah gabungan pengendalian terhadap semua sistem
yang akan memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
v CAKUPAN PERSPEKTIF
VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF
Cakupan perspektif menentukan bagaimana
MIS sebaiknya dikembangkan dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini
merupakan pendekatan yang lebih baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa
perguruan tinggi yang memasuki dunia bisnis dibandingkan dengan memberikan
cakupan deskriptif yang menjelaskan bagaimana hal-hal yang sedang dilaksanakan.
Sehubungan dengan berbagai kejadian
akhir-akhir ini yang melibatkan perusahaan dan para eksekutif yang tidak
memenuhi tanggung jawab etis mereka, pendekatan etis secara perspektif mungkin
terlihat naif dan berandai-andai. Disadari bahwa beberapa orang akan
menyalahgunakan sistem informasi. Namun, penggambaran bagaimana komputer
seharusnya diterapkan secara etis akan tetap dilanjutkan. Tujuannya adalah
untuk menyadarkan bahwa pelaku bisnis pada umumnya dan spesialis informasi pada
khususnya memiliki tanggung jawab tertentu dalam bertugas di dalam batasan
etis, moral dan hukum.
v MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Sebagai warga negara yang memiliki
tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar,
berlaku etis, dan mematuhi hukum.
Ø MORAL
Moral adalah tradisi kepercayaan
mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial
dengan sejarah dan seperangkat aturan. Meskipun masyarakat di sekeliling dunia
tidak semuanya mengikuti seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan
diantara semuanya. “Melakukan apa yang secara moral benar,” adalah landasan
dasar perilaku kita.
Ø ETIKA
Etika adalah sekumpulan kepercayaan,
standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas
perilaku mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, negara, atau
profesi. Tidak seperti moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari suatu
komunitas dengan yang lain.
Ø HUKUM
Hukum adalah peraturan perilaku formal
yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap
subjek atau warga negaranya. Undang-Undang Komputer di Amerika Serikat
Undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan
akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah.
Pada tahun 1965 kasus kejahatan komputer
pertama menjadi berita ketika seseorang programer untuk sebuah bank mengubah
suatu program komputer sehingga program tersebut tidak akan menandai
rekeningnya ketiak terlalu banyak uang ditarik, ia dapat terus menulis cek
meskipun tidak ada uang di dalam rekeningnya, tipuan ini bekerja hingga
komputer tersebut rusak, dan pemrosesan manual mengungkapkan rekening dengan
saldo yang sudah negatif dan tidak ditandai tersebut. Programer
tersebut dituntut atas kejahatan komputer, karena pada saat itu tidak ada hukum
mengenai kejahatan tersebut, sebaliknya, ia dituntut atas tuduhan membuat entri
palsu pada catatan bank.
Ø UNDANG-UNDANG HUKUM DI
AMERIKA SERIKAT
Setelah Undang-Undang komputer Amerika
Serikat mulai diterapkan, Undang-Undang ini berfokus pada berbagai hak dan
batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang
dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan komputer, dan peranti lunak
merupakan fokus utama.
Ø PATEN PERANTI LUNAK
Pada bulan Juli 1988,
Pengadilan Banding Federal Amerika Serikat (U.S. Court of Appealsforthe Federal
Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini
kemudian dikenal dengan statestreetdecision. Yang bermasalah pada saat itu
adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengolah reksa dana. Hingga saat itu,
pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat dipatenkan karena
2 alasan :
1. Algoritma
matematika tidak dapat dipatenkan.
2. Metode
bisnis tidak dapat dipatenkan.
Ø PERANTI LUNAK DI UNI
EROPA
Pada awal 2002, sebagai jawaban
atas statestreetdecision, yang telah mendorong banjirnya pendaftaran paten
peranti lunak di Amerika Serikat dan akhirnya mempengaruhi perusahaan di Eropa,
parlemen Uni Eropa (UE) mengusulkan agar standar paten peranti lunak yang lebih
ketat dibandingkan standar di AS ditetapkan. Proposal ini mencetuskan berbagai
diskusi dan tidak kesetujuan dan peraturan untuk patentabilitas penemuan yang
diterapkan pada komputer akhirnya ditolak oleh parlemen EU pada bulan Juli
2005.
Ø UNDANG-UNDANG PRIVASI
PRIBADI DI RRC
Baik pemerintahan dan WN Cina semakin
sadar akan kebutuhan untuk menentukan privasi pribadi. Salah satu masalah
adalah istilah privasi sering kali memiliki konotasi yang negatif, karena di
asosiasikan dengan seseorang yang menyembunyikan sesuatu. Para aktivis pribadi
di Cina menuntut diadakannya peraturan yang akan melindungi data pribadi
seperti tingkat pendapatan, pekerjaan, status pernikahan, sifat fisik dan
bahkan alamat dan nomor telepon.
Pada saat ini, pemerintah RRC sedang
berfokus untuk menetapkan peraturan penggunaan komputer dan internet.
Peraturan-peraturan ini menyatakan bahwa penggunaan perangkat ini tidak boleh
mengganggu “keamanan negara”, “kepentingan sosial”, “kepentingan WN yang berasaskan
hukum” dan “privasi”. Namun hingga saat ini definisi dari istilah ini belum
tersedia. Dalam menyusun argumen ini para aktivis mengidentifikasi UE dan AS
sebagai model untuk Undang-Undang yang dibutuhkan.
v MELETAKKAN MORAL,
ETIKA, DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan komputer di dunia bisnis
diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna,
serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterprestasikan
karna bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan
mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika
komputer yang kompleks inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan. Sisa
bab ini akan berfokus pada penggunaan teknologi informasi
secara etis.
1.
Kebutuhan Akan Budaya Etika
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya.Sebagai contoh, pengaruh James Cash
Penney pada JC Penney Colonel John Patterson di National Cash Register, atau
Thomas J. Watson, Sr. di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini CEO perusahaan seperti FedEX, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebu tseperti CEO-nya.
Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika.Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya.Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh.Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethics culture).
A. Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk keseluruh organisasi, dan turun kejajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencari implementas iini melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.
a. Kredo Perusahaan (Corporate
credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan.
Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik didalam maupun diluar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
b. Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang di desain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kred operusahaan. Aktivitas yang
biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru.Selama sesi ini perhatian cukup besar ditujukan untuk masalah etika.
c. Kode Perusahaan Yang Disesuaikan. Banyak perusahaan merancang sendiri kode etik perusahaan mereka.Terkadan gkode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industry atau profesi tertentu. Di bab yang akan datang akan dipelajari kode etik untuk profesi system informasi.
B. Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan.Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan.
2.
Alasan Dibalik Etika Komputer
James H.Moor mendefinisikan etika komputer
sebagai analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta perumusan dan
justivikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi
tersebut secara etis. Dengan demikian,etika komputer terdiri atas dua aktifitas
utama. Orang diprusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk menerapkan
program etika ini adalah CIO.
Seorang
CIO harus :
a. Menyadari dampak penggunaan
komputer terhadap masyarakat,
- Merumuskan kebijakan yang
menjaga agar teknologi tersebut digunakan diseluruh perusahaan secara
etis.
Satu hal amatlah penting : CIO tidak
menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan komputer secara etis
sendiri. Eksekutif-eksekutif lain juga harus memberikan kontribusi.
Keterlibatan di seluruh perusahaan ini merupakan kebutuhan absolute dalam era
komputasi pengguna akhir masa kini, dimana para manajer di semua wilayah
bertanggung jawab untuk menggunakan computer di wilayah merekan secara etis.
Selain para manajer, seluruh karyawan bertanggung jawab untuk tindakan mereka
yang berkaitan dengan computer.
A. Alasan Pentingnya Etika
Komputer
James Moor mengidentifikasi
tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tingi akan etika komputer:
kelenturan secara logis,faktor tranformasi,dan faktor ketidak tampakan.
a.
Kelenturan
secara logis Moor mengartikannya sebagai kemampuan untuk
memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.
- Faktor tranformasi alasan atas etika
komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita
mengerjakan sesuatu dengan draktis. Salah satu contoh yang baik adalah
e-mail.
- Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk
minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang
komputer sebagai kotak hitam. Ketidak tampakan operasi internal ini
memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak
,dan menyalah gunakan yang tidak tampak :
1)
Nilai pemrograman yang tidak
tampak adalah perintah rutin yang dikodekan program
kedalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna.
2)
Perhitungan rumit yang tidak
tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga
penguna tidak dapat memahaminya.
3)
Penyalah gunaan yang tidak
tampak mencangkup tindakan yang disengaja yang
melintasi batasan hukum maupun etis. Semua tindakan kejahatan computer berada
pada kategori ini, misalnya tindakan tak etis seperti pelanggaran hak individu
akan privasi.
B. Hak Sosial dan Komputer
Masyarakat tidak hanya
mengharapkan dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga
menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi hak-hak
manusia dalam wujud komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah PAPA
rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk
mempersentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi :
a. Hak Privasi
Hakim Mahkamah Agung Amerika
Serikat, Louis Brandeis dikenal karena memperkenalkan “ hak agar dibiarkan
sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yaitu: Meningkatkan kemampuan komputer
untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata dan Meningkatkan nilai informasi dalam
proses pengambilan keputusan.
b. Hak untuk Mendapatkan
Keakuratan
Komputer memungkinkan tingkat
keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Potensi ini
memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis
komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem
manual.
c. Hak Kepemilikan
Di sini yang dibahas adalah hak
kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer. Vendor peranti
lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui
undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Hingga tahun
1980-an, peranti lunak tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten.
d. Hak Mendapatkan Akses
Sebelum diperkenalkanya basis
data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum
dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di
perpustakaan.
v AUDIT INFORMASI
Saat menyusun etika penggunaan
computer, satu kelompok dapat memegang peranan yang amat penting. Mereka adalah
para auditor internal. Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor
eksternal (ekternal auditor) dari luar organisasi untuk
memverifikasi keakuratan catatan akuntansi. Perusahaan-perusahaan yang lebih
besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal
auditor), yang melaksanakan analisis yang sama seperti auditor
eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Beberapa auditor
eksternal juga melaksanakan beberapa jenis audit internal dan mengawasi
pekerjaan para auditor internal, namun setelah peristiwa Enron praktik ini
tidak berlanjut. Praktik ini merupakan salah satu kegagalan Arthur Andersen
dengan Enron. Badan Pengawas Pasar Modal (Securities and Echange
Comission) telah menerapkan pembatasan-pembatasan pada jumlah audit
internal yang dapat dilakukan oleh auditor eksternal. Hal ini juga merupakan
salah satu kegagalan Arthur Andersen dengan Emerson.
Gambar dibawah menunjukkan salah
satu cara popular yang menempatkan audit internal di dalam organisasi. Dewan
direktur mencakup komite audit (audit committee), yang
mendefinisikan tanggung jawab dari departemen audit internal dan menerima
sebagian besar laporan audit. Direktur audit internal (director of
internal audit) mengelola departemen audit internal dan biasanya
melapor ke CEO atau direktur keuangan (chief financial officer-CFO).
Posisi tingkat tinggi audit internal
di dalam organisasi menjaga agar posisi ini dihormati sebagai aktivitas yang
penting dan mendapatkan kerja sama dari para manajer di semua tingkat.
Ø Pentingnya Objektivitas
Hal unik yang ditawarkan oleh
auditor internal adalah objektivitas. Mereka beroperasi secara independen
terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan
individu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan mereka
satu-satunya adalah dengan dewan komisaris, CEO, dan CFO.
Agar para Auditor dapat menjaga
objektivitas, mereka harus menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan tanggung
jawab operasional system yang mereka bantukembangkan. Mereka hanya bekerja
dengan kapasitas sebagai penasihat. Mereka membuat rekomendasi untuk manajemen,
dan manajemen memutuskan apakah mereka akan menerapkan rekomendasi-rekomendasi
tersebut.
Ø Jenis Aktivitas Audit
Terdapat empat jenis dasar aktivitas
audit internal: financial, operasional, beriringan, dan desain system
pengendalian internal.
Audit
Financial (financial audit) memverifikasi catatan-catatan
perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilaksanakan auditor eksternal.
Pada beberapa tugas, auditor internal bekerja sama dengan auditor eksternal.
Pada tugas lain, auditor internal merupakan seluruh pekerjaan audit sendiri.
Audit
operasional (operational audit) tidak dilaksanakan untuk
memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi efektivitas
prosedur. Audit jenis ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
analisis system pada tahap analisis dari masa siklus perancangan system. Sistem
yang dipelajari hampir selalu berbentuk virtual dan bukan fisik, namun tidak
selalu melibatkan computer.
Ketika para auditor internal
melaksanakan audit opersional, mereka mencari tiga fitur system dasar:
Kecukupan
pengendalian.
Efisiensi.
Kepatuhan
dengan kebijakan perusahaan.
Ketika para spesialis informasi
merancang system, mereka mencari fitur-fitur yang sama ini.
Audit
berkelanjutan
Desain
system pengendalian internal.
Ø Subsistem Audit Internal
Dalam system informasi financial,
subsistem audit internal merupakan salah satu subsistem input. Melibatkan
auditor internal dalam tim perancangan system merupakan suatu langkah yang baik
untuk mendapatkan system informasi yang terkendali dengan baik, dan system
tersebut merupakan langkah yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan
kepada manajemen informasi guna mencapai dan mengelola operasional bisnis yang
beretika.
v MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI
INFORMASI
Bantuan dalam bentuk kode etik dan
program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut.
Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program
etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau
disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
Ø Kode Etik
Association for Computing Machinery
(ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer
professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku
professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang
diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan
Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics
and Professional Parctice) dinuat dengan tujuan agar bertindak sebagai
panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu
penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Ø Kode Etik dan Praktik Profesional
Rekayasa Peranti Lunak
Kode etik ini mencatat pengaruh
penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada system informasi dan
terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1. Masyarakat
2. Kien dan atasan
3. Produk
4. Penilaian
5. Manajemen
6. Profesi
7. Kolega
8. Diri Sendiri
Lima dari hal diatas berkaitan
dengan tanggung jawab dimana ahli tersebut menjadi bagian (Masyarakat, Klien
dan Atasan, Manajemen, Profesi dan Kolega). Dua hal (Produk dan Penilaian)
berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal (Diri sendiri) mengacu pada
peningkatan diri sendiri.
Pendidikan
Etika Komputer
Program edukasi formal dalam etika
computer tersedia dari beragam sumber – mata kuliah di perguruan tinggi,
program professional, dan program edukasi swasta.
Mata Kuliah di
Perguruan Tinggi. Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model
kurikulum computer yang menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus
ditawarkan institusi pendidikan.
Program
Profesional. Asosiasi Manajemen Amerika (American Management
Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah
penting saat ini, seperti etika.
Program Edukasi
Swasta. LRN*, Leagal Knowledge Company, menawarkan modul mata kuliah
berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika.
Mata kuliah perguruan tinggi
memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap mengatasi permasalahan etika
ketika mereka memasuki industry, dan program professional dan swasta
memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran
beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial.
Ø KESIMPULAN
Moral merupakan
suatu tradisi kepercayaan mengenai
perilaku yang benar dan yang salah. Keberadaan moral memang tidak kasat mata,
namun dapat terlihat dari tindakan dan ucapan seseorang dari suatu masyarakat.
Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan. Moral
adalah tradisi informal perilaku baik, yang tetap konstan dari suatu masyarakat
ke masyarakat lain. Etika adalah kepercayaan, standart, dan teladan yang
ditujukan sebagai panduan untuk setiap individu dan masyarakat. Etika
bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Hukum adalah peraturan
formal yang diterapkan oleh pemerintah dimana terdapat hukuman jika tidak
dipatuhi. Masyarakat mengharapkan komputer untuk digunakan secara etis karena
alasan logis yang berarti bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan hampir
semua hal. Faktor transformasi menyadari bahwa komputer dapat melakukan
perubahan-perubahan dramatis pada kehidupan sosial bermasyarakat. Faktor
pemrosesan internal komputer mencakup nilai-nilai yang terdapat pada program,
perhitungan yang kompleks dan tindak pidana kriminalitas komputer. Tidak dapat
dipungkiri bahwa sekarang ini perkembangan computer sangat pesat. Banyak sekali
peran komputer dalam bidang teknologi informasi.
Komputer sangat membantu
masyarakat dalam mempermudah tujuan. Namun selain manfaatnya yang begitu besar,
komputer juga banyak memberikan efek negatif bagi masyarakat. Tetapi hal ini
dapat ditekan dengan memberikan sosialisasi tentang etika komputer yang jelas
kepada para pengguna tekhnologi ini. Pendidikan etika komputer sangat penting
diterapkan. Karena kita tahu bahwa sekarang ini banyak sekali kejahatan
komputer (cyber crime). Dengan adanya pendidikan etika komputer diharapkan
kedepannya komputer dapat digunakan sesuai fungsinya. Untuk memecahkan
permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu kontrak
sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial.
Jasa informasi membuat kontrak dengan individu dan kelompok yang menggunakan
atau yang mempengaruhi oleh output informasinya.
Ø REKOMENDASI
Siswa usia remaja
sebagai salah satu pengguna internet belum mampumemilah dan memilih aktivitas
internet yang bermanfaat, dan cenderung terpengaruh oleh lingkungan sosial
tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu efek positif atau negatif yang akan
diterima saat melakukan aktivitas internet. Departemen Pendidikan Nasional
hendaknya bekerja sama dengan lembaga terkait dengan media massa dan sekolah
mengembangkan pelatihan internetbagi para pelajar dan pemuda agar mereka
memiliki keterampilan proses, dari mulai mengakses media, menganalisis,
mengevaluasi, bahkan sampai menciptakan media (literasi media). Tujuan
literasi media mengarah pada pembentukan khalayak media massa yang cerdas,
yaitu mengetahui (diwujudkan dalam konsep program), memahami (diwujudkan dalam sharing
operasionalisasi media massa atau penyusunan program) dan mampu
menganalisis (diwujudkan dalam pemahaman berfikir kritis).Perkembangan
teknologi informasi di era global menjadikan semua warga menjadi satu (living
together) dalam keragaman budaya, agama, kepentingan dan negara. Kondisi
tersebut memerlukan pendidikan karakter sebagai pilar utama pembangunan sumber
daya manusia berkualitas berdasarkan karakter bangsa berbudaya Pancasila.
Pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan Nasional hendaknya mengkaji dan menjabarkan pembinaan
karakter terintegrasi dalam semua mata pelajaran dan menekankan pada aspek
sikap, nilai, kepercayaan atau keyakinan diri, dan kebanggaan berbangsa dan
bernegara Indonesia.Terpaan media internet dengan motif kesenangan berpengaruh
terhadap karakter siswa, sehingga perlu mengarahkan dan membimbing siswa agar
lebih bijaksana dalam menghadapi keinginan mereka untuk mengakses internet.
Tugas guru pendidikan kewarganegaraan menanamkan nilai moral kepada siswa agar
menyadari bahwa perkembangan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk hal-hal
yang positif. Dalam mengimplementasikan penanaman nilai moral tersebut dapat
menggunakan berbagai model pembelajaran, antara lain klarifikasi nilai (value
clarification) yakni pembelajaran yang dapat dimulai dari problematika konflik
nilai terkait dengan penggunaan internet. Adapun langkah-langkah dapat berupa
sebagai berikut. Pertama, memberikan pemahaman bahwa penggunaan teknologi
informasi dapat berakibat positif apabila digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat. Kedua, memberikan problematika melalui contoh-contoh kasus akibat
kesalahan menggunakan teknologi informasi yang tidak selayaknya, serta
akibat-akibat atau resiko yang ditanggung oleh penggunanya. Ketiga, memberikan
pemahaman bahwa pada dasarnya teknologi itu untuk memudahkan manusia dalam
memecahkan masalah dan penggunaannya harus berlandaskan etika nilai-moral.
0 komentar:
Posting Komentar