BAB
12 MODEL BISNIS
Nama
:
Deni
Islamiati (51415021)
Fitriana
Dwi L (51415031)
Putri
Dewi I (51415047)
M.
Affan (51415042)
A.
PENDAHULUAN
Perusahaan
memang pada umumnya menerapkan e-commerce
dengan maksud untuk memperbaiki layanan pelanggan, mempercepat hubungan dengan
pemasok dan komunikasi keuangan, dan meningkatkan imbal hasil kepada pemegang
saham dan pemilik investasi. Tapi dengan melakukan e-commerce saja tidak cukup untuk dilakukan pada sebuah perusahaan,
perusahaan harus melakukan e-business
untuk memperlancar bisnisnya di masa yang akan datang. E-business atau Model bisnis sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan E-commerce namun
seiring berjalannya waktu mengukuti teknologi dan kemajuan masa kini perbedaan
dari keduannya mulai bermunculan. E-business
lebih meluas dari pada e-commerce. E-business tidak hanya jual dan beli
melalui internet saja namun lebih berbicara tentang model bisnis atau business
model dan struktur bisnis apa yang paling cocok bagi perusahaan dengan bantuan
internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Ada perbedaan mendasar
seperti e-commerce ini kegiatan pembelian dan penjualan melalui online (transaksi elektronik) lalu kalau
e-business ini lebih meluas dibandingkan dengan e-commerce, karena kegiatan
transaksi atau prosesnya secara keseluruhan di elektronik.
Jadi model bisnis lama dengan model
bisnis sekarang jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau
industry lama lebih cenderung kedalam industry sedangkan dengan model bisnis
baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan
banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
B. PEMBAHASAN
v PARADIGMA BARU
Dengan mengembangkan model bisnis,
sekarang kita dapat menggambarkan sturktur bisnis, apa yang dijual, bagaimana
manusia-manusia berinteraksi di dalam bisnis dan sebagainya. Dengan memfokuskan
pada model ini, maka masing-masing bisnis dapat digambarkan, misalnya bisnis
menjual mobil, bisnis menjual asuransi, bisnis menjual keperluan kantor dan
lain sebagainya. Model-model bisnis ini merupakan model-model bisnis di era
ekonomi perindustrian (industrial economy)
tahun 1900an. Di era sekarang ini, yaitu di era ekonomi informasi (information economy), bisnis-bisnis
dengan model konvensional akan berganti.
Dengan berkembangnya teknologi multimedia,
internet dan jaringan global, memungkinkan organisasi untuk membangun
model-model bisnis yang baru atau mendefinisikan ulang model-model bisnis yang
lama. Teknologi baru memungkinkan untuk membangun kanal (channel) yang fleksibel yang dihubungkan ke pemasok untuk pengadaan
barang atau dihubungkan ke pelanggan untuk pemesanan barang dan jasa dan
sekaligus untuk distribusi barang dna jasa dlaam bentuk data, suara atau video.
Kanal yang sangat fleksibel dna interaksinya tinggi ini menawarkan kesmepatan-kesempatan
dan kemampuan-kemampuan yang tidak dapat ditawarkan oleh kanal tradisional
sebelumnya.
v TIPOLOGI
MODEL-MODEL BISNIS
Tapscott et al.(2000) menggolongkan
Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business) kedalam lima
macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai
integrasinya.
1. Agora adalah suatu e-business yang
merupakan suatu tempat diamana pembeli dan penjual bertemu untuk
melakukan transaksi. Contoh : e-bay.com atau Buka Lapak dikembangkan dengan
iklan dalam bentuk Captive commercial dan advertising (control
mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
2. Agregasi (aggregations) adalah e-business yang
menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang
nyaman. Contoh : amazon.com dan dan sony Ericson yang bekerjasama
untuk membentuk sebuah perusahaan HP namun ketika sudah tidak bekerjasama akan
berjalan sendiri-sendiri. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3. Aliansi (alliance) adalah
kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4. Rantai nilai (value
chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input
berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada
pelanggan yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan
disekitar produk atau jasa yang dijual.
5. Jaringan distrubusi (distrubutiv
network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan dari
padamemproduksi dan membeli barang-barang, jasa dan informasi. Contoh : UPS
(pihak ketiga yang menyedeiakan posting)
Ø Pengelompokan lainnya dari model e-business adalah
mengelompokkannya berdasarkan siapa saja yang berpartisipasi dalam transaksi,
yaitu B2C (business to consumer ) dan
B2B (business to business). Empat
model tersedia untuk B2C sebagai berikut ini.
1.
Toko online (online
stores), pasar (marketplaces) dan
jasa-jasa.
Toko online, pasar dan
jasa-jasa menyediakan hampir semua kebutuhan bahan yang dapat dipilih dan
dibeli lewat web. Toko online
mengambil barang-barang dari produsen dan menjualnya lewat internet.
Barang-barang yang tersedia dari komputer, buku, majalah, pakaian, peralatan
kantor, jam, music, video, elektronik, mainan, obat, alat kecantikan, makanan
dan sampai ke mobil.
·
Keuntungan dari
toko online ini adalah :
a. Menyediakan informasi produk yang lengkap yang dapat
digunakan oleh konsumen untuk mempertimbangkan keputusannya untuk membeli.
b. Menyediakan informasi ketersediaan barang
c. Mengurnagi biaya ruangan toko bagi penjual
d.
Menghemat biaya
mencetak brosur dan katalog-katalog
2.
Penyedia isi (content
providers)
Penyedia isi biasanya
adalah produsen dan sekaligus penjual barang tertentu yang diproduksinya lewat
internet.
3.
Pengumpul isi atau pengagregasi ini (content aggregators) dan portal
Pengumpul—pengumpul (aggregators) merupakan distributor yang
mengumpulkan banyak penjual dan memberikan informasi barang dan jasa dari
penjual-penjual secara online.
Pembeli dapat membandingkan barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan dan
kemudian dapat membeli langsung kepada penjual secara online atau secara manual. Pembeli dapat membeli secara online
karena aggregator menghubungkan (link) ke alamat situs web penjual. Dan perbedaan antara
pengumpul (aggregators) dan tempat-pasar (marketplace) adalah terletak pada
proses penjualannya.
Portal adalah
perusahaan yang menyediakan pintu gerbang (gateway)
yang menawarkan akses ke bermacam-macam isi, produk, jasa dna solusi melalui
jaringan multi kanal secara online.
Portal menarik karena selain menawarkan banyak akses ke multi kanal, biasanya
juga memberikan jasa nilai tambah ke kanal pasar atau mencoba menurunkan biaya
transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli.
4.
Penyedia infrastruktur (infrastruktur providers)
Sekarang ini banyak
perusahaan yang masuk ke dalam industry teknologi tinggi atau yang terkenal
dengan nama perusahaan-perusahaan high-tech
industry. Perusahaan-perusahaan ini membangun, menyediakan dna menjual
infrastruktur teknologi jaringan. Bisnis-bisnis yang menyediakan infrastruktur
teknologi adalah sebagai berikut ini. Mereka menjual perangkat keras, perangkat
lunak dna jasa integrasi.
PERUBAHAN MODEL BISNIS
Teknologi
tidak hanya sebagai pemikiran berikutnya dari pembentukan strategi bisnis,
tetapi lebih ke penyebab dan pemicunya. E-Business
akan menyebabkan dan memicu perusahaan untuk meningkatkan labanya. Penerapan e-business membutuhkan pemikiran ulang
dan perancangan ulang dari model-model bisnis yang baru. Menurut Kalakota dan
Robinson (2001) ini merupakan langkah awal untuk mendapatkan laba, bahkan untuk
bertahan, di era informasi e-business.
Di dunia bisnis sekarang ini yang satu bisnis terkait dengan bisnis lain di
rantai nilai industri jika salah satu entitasdirantai nilaiini melakukan bisnis
secara elektronik, perusahaan-perusahaan di atas dan di bawah rantai nilai
entitas ini harus menyesuaikannya dengan melakukan bisnis juga secara
elektronik jika tidak ingin mengambil risiko diganti atau dikeluarkan dari
rantai nilainya.
Penerapan
e-business tidak hanya sekedar penerapan internet atau teknologi dari sisi
teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai
transformasi struktur bisnis yang merubah cara dan model bisnis untuk bersaing
mendapatkan laba. Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke
semua industri bisnis, Seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen
dan sebagainya. Dengan e-business,
industri-industri ini mulai mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang
konvensional menjadi model-model bisnis yang baru seperti misalnya penyedia
jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal dan lain sebagainya.
Transformasi
struktur tidak hanya terjadi di aktiva-aktiva berujud (tangible assets) seperti proses dan produk-produk yang dijual oleh
perusahaan, tetapi juga terjadi di aktiva-aktiva tidak berujud (intangible assets) semacam merk,
hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Menurut Kalakota dan Robinson (2001) informasi
tentang aktiva tidak berujud di sekitar produk dan jasa yang ditawarkan ini
lebih penting dibandingkan dengan produk dan jasanya sendiri.
Transformasi
model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang
sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah yang pertama
manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat
dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan
statis tidak dinamis yang berubah terus karena banyak faktor lingkungan. Yang
kedua adalah keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya
modal yang sudah ditanamkan (misalnya aktiva-aktiva tetap) yang tidak dapat
dikembalikan karena perubahan struktur. Mereka juga tidak mau mengorbankan lini
produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun.
Ceritera
tentang compuserve dan Prodigy merupakan contoh pemimpin pasar yang tidak
mentransformasi model bisnisnya dengan cepat. Didirikan pada tahun 1969,
perusahaan Compuserve menawarkan akses internet dan informasi kepada
pelanggan-pelanggannya. Informasi yang dapat diakses dapat berupa informasi
olahraga, perjalanan, bisnis, sumber-sumber untuk profesional, berita-berita
ekonomi, politik dan lainnya yang terbaru dan basis data yang dapat digunakan
untuk melacak. Prodigy muncul pada tahun 1990 sebagai kerja sama antara IBM dan
Sears. Pada puncaknya, Prodigy memiliki 2 juta pelanggan tetap. Pada awal tahun
1990, baik Compuserve dan Prodigy mendominasi dan menikmati posisi unggul di
Internet bisnis sampai akhirnya datang pesaing baru bernama American Online
(AOL). Perusahaan AOL merupakan perusahaan yang kecil dibandingkan dengan
Compuserve dan Prodigy tetapi lebih agresif dan mulai mengambil banyak pangsa
pasar. AOL mengirimkan jutaan disket kepada calon pelanggan potensial dan hanya
dengan menginstal perangkat lunak yang ada di dalam disket, pelanggan baru
sudah dapat akses ke AOL. Pada tahun 1995, karena mulai
kalah bersaing, Sears mau menjual bagiannya di Prodigy ke IBM dan tidak
terlaksana karena IBM merasa harganya masih terlalu tinggi. Pada akhirnya di
tahun 1996, baik Sears dan IBM menjual Prodigy ke karyawan-karyawannya. Pada
tahun 1998, Compuserve dijual pada AOL. Untuk lima jasa online di tahun 1994,
empat dimiliki oleh perusahaan besar, yaitu Prodigy oleh Sears dan IBM, Delphi
oleh New Corp., Genie oleh General Electric dan Compuserve oleh H&R Block.
Yang kelima adalah AOL. Kalau dulu AOL yang cepat mentransformasi struktur
bisnisnya sekarang kebalikannya, AOL yang kalah cepat mentransformasi struktur
bisnisnya. Pelanggan di AOL harus membayar biaya langganan per bulannya untuk
dapat mengakses informasi dan jasa pelayanan online lainnya yang ditawarkan oleh AOL. Dengan masuknya pemain
baru, seperti Yahoo! dan Google yang menawarkan jasa gratis, AOL harus cepat
merubah struktur bisnisnya jika ingin bertahan.
Ilustrasi
ini menunjukkan bahwa perusahaan sekarang menghadapi tantangan yang besar,
yaitu transformasi model terus menerus, menghindari status quo, mengembangkan kemampuan untuk mendeteksi tren yang
muncul di masa depan dan mengantisipasinya (lagan lebih cepat dibandingkan
dengan pesaing-pesaingnya, membuat keputusan yang cepat, melupakan sunk costs dan membuat model bisnis yang
baru.
DISAGREGASI DAN REAGREGASI RANTAI
NILAI
Perusahaan
tidak boleh hanya berdiri memandang tegak kepada pesaingnya. Perusahaan harus
berdiri tegak memandang dan mengantisipasi masa depan. Perusahaan tidak boleh
hanya berfantasi dengan hasil-hasil solusi yang membuai. Perusahaan harus
melakukan tindakan perbaikan terus menerus, inovasi dan cepat dan mengambil
keputusan yang tepat. Jika model bisnis perusahaan sudah ketinggalan dan salah
dan dibangun dengan asumsi-asumsi konvensional, maka perusahaan tidak akan
dapat bertahan.
Untuk
menghadapi tantangan sekarang ini, untuk dapat bertahan dan memenangkan
persaingan, maka struktur atau model perusahaan perlu di rancang ulang terus
menerus disesuaikan dengan kondisi persaingannya. Untuk melakukan transformasi
struktur ini dapat dilakukan dengan mendisagregasi dan reagregrasi rantai
nilai. Nilai dari suatu bisnis adalah produk atau jasa yang dijualnya dan juga
kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang disediakannya. Kebutuhan-kebutuhan ini
adalah hasil akhir termasuk produk dan jasa yang akan diterima oleh pelanggan.
Disagregrasi rantai nilai adalah memisahkan cara-cara (means) dengan akhir-akhir (ends).
Means adalah produk atau jasa yang
dijual danends adalah
kebutuhan-kebutuhan akhir yang diminta oleh pelanggan tidak hanya sekedar
produk atau jasa yang dijual. Disagregasi membutuhkan perusahaan untuk
mengidentifikasikan, menilai dan memelihara inti dari bisnisnya, yaitu
kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang dipuaskan lewat produk atau jasa yang dijual
dan pelayanan dan informasi di sekitar produk atau jasanya. Cara mi
memungkinkan perusahaan untuk mengurai struktur-struktur yang lama, berpikir
kembali kemampuan-kemampuan inti dan mengidentifikasikan bentuk dan
sumber-sumber baru dari nilai yang akan diberikan kepada pelanggannya.
Reagregasi
berarti mengumpulkan kembali nilai-nilai yang sudah diurai. Reagregasi harus
diarahkan ke visi yang sudah diperbarui berbasiskan pada kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang akan dilayani. Reagregasi harus dapat memperlancar arus nilai di
rantai nilai secara keseluruhan. Dengan hasil dari agregrasi ini. diharapkan
pelanggan akan mendapatkan nilai yang diinginkannya, bahkan akan mendapatkan
sesuatu yang lebih dari sebelumnya, lebih nyaman, lebih berinteraksi, lebih
menantang dan memberikan pengalaman baru kepada pelanggan. Tujuan dari
agregrasi ini adalah memberikan nilai lebih kepada pelanggan lewat biaya yang
lebuh murah dan peningkatan diferensiasi dibandingkan dengan
pesaing-pesaingnya. Menggunakan teknologi untuk reagregrasi di rantai nilai
merupakan hal yang sangat fundamental di era ekonomi digital ini.
PENGERTIAN NILAI
Untuk
dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (ends), perusahaan tidak hanya harus menyediakan produk atau jasa (means), tetapi juga nilai-nilai berupa
pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling produk dan jasanya.
Perusahaan-perusahaan yang visionari seperti Dell, Amazon.com dan Domino’sPizza
berhasil karena mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggannya dengan
meningkatkan produk. memotong harga dan meningkatkan kualitas pelayanan terus
menerus.Nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan di sekitar produk
atau jasa yang dijual adalah sebagai berikut ini.
1. Kecepatan
layanan
Kecepatan
layanan merupakan respon yang cepat, instan, akurat, dan adaptif terhadap
kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Perusahaan yang visioner melekatkan kecepatan
pelayanan ini di dalamproduk dan jasa yang dijualnya.
2. Nyaman
Pelanggan
menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali belanja (one stop shopping). Pelanggan yang
kebutuhan-kebutuhannya harus dipenuhi berkali-kali belanja di waktu yang
berbeda atau di tempat-tempat berbeda tidak akan merasa nyaman. Mereka akan
merasa nyaman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi dengan sekali belanja. Ini
berarti pelanggan menuntut integrasi yang baik sepanjang rantai nilai.
3. Personalisasi
Pelanggan
menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan k
tuhan-kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain.
4. Harga
Harga
produk dan jasa adalah rela . Harga yang ditawarkan harus masuk akal. *Harga
harus dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan akhir yang diterima pelanggan dan
dapat bersaing dengan harga akhir yang ditawarkan pesaing-pesaingnya.
Perusahaan
e-business dapat mempercepat inovasi
nilai (valueinnovation) di sepanjang
nilai dimensi jasa, yaitu kecepatan layanan, kenyamanan, personalisasi dan
harga. Pelanggan sekarang menghadapi banyak produk yang semacam dengan
opsi-opsi pilihan yang banyak. dengan harga-harga yang berbeda. Karena
Kurangnya waktu yang tersedia, pelanggan akan mencari dengan usaha yang paling
minimal produk yang termurah, yang paling terkenal dengan kualitas terbaik.
Misalnya suatu waduk yang harganya Rp 10.500 (lebih mahal Rp 50 dari pesaing
terdekatnya), kurang terkenal dengan kualitas 97% baik akan kalah dengan produk
yang memenuhi satu dan ketiga kriteria tersebut. Oleh karena itu, Kalakota dan
Robinson (2001) menunjukkan perusahaan-perusahaane-business harus mendengarkan
pelanggan-pelanggannya, menciptakan inovasi nilai sehingga menjadi perusahaan
“yang termurah,” “paling murah,” dengan “kualitas terbaik.”
MENCIPTAKAN DAN MEMUASKAN
PENGALAMAN BELANJA BARU
Menciptakan
suatu pengalaman belanja baru bagi pelanggan berarti menciptakan suatu
pelayanan yang baru yang menarik yang belum atau tidak dapat diperoleh oleh
pelanggan jika membeli di tempat yang lain. Mengorder barang lewat internet
merupakan pengalaman belanja baru bagi pelanggan yang kebiasaan belanjanya di
toko secara langsung. Akan tetapi mengorder barang lewat internet sudah bukan
pengalaman belanja yang baru bagi kebanyakan orang sekarang ini, sehingga untuk
menciptakan pengalaman belanja baru, e-business
tidak hanya sekedar mengorder lewat internet saja tetapi lebih dari itu.
Kecenderungan manusia jika mendapatkan pengalaman yang baru yang diterima,
mereka akan menceritakan kepada teman-temannya.
Amazon.com
menciptakan dan memuaskan pengalaman belanja dari pelanggan-pelanggannya dengan
membuat infrastruktur pengecer yang unik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pelanggan. Misalnya adalah perusahaan ini menciptakan departemen order khusus.
Buku yang yang sudah lama, tidak dicetak lagi atau ada kekhususan lainnya,
pelanggan dapat langsung mengontak ke departemen order khusus ini. Departemen
ini akan mengontak ke penerbitnya dan jika buku yang dicari dapat diperoleh,
maka departemen ini akan memberitahu pelanggannya lewat e-mail di manapun pelanggan berada. Dengan pelayanan ini,
Amazon.com telah menciptakan suatu pengalaman belanja yang baru bagi
pelanggannya yang dulu tidak pernah mereka dapatkan.
Membuat
pengalaman belanja baru tidak hanya mengimplementasikan pengalaman pelanggan
lewat ujung muka (front end) yang
interaktif dan menarik saja. Supaya pengalaman baru berhasil, maka pelanggan
harus dapat masakan dan mengalami pengalaman baru di sepanjang rantai nilai
dari ujung muka (front end) sampai ke
ujung belakang (backend) secara
terintegrasi.
A. TREN KE DEPAN
Sesuatu
selalu berubah dari waktu ke waktu. Mengidentifikasi tren ke depan dengan
akurat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Memahami tren bermanfaat bagi
perusahaan untuk memahami perilaku pelanggan, mengurnagi ketidakpastian masa
depan dan dapat mengidentifikasi kesempatan-kesempatan. Kalakota dan Robinson
(2001) mengidentifikasikan 20 tren masa depan yang dapat mempengaruhi model
dari e-business.
Tabel 5.1 Tren yang mempengaruhi e-business
Kategori dan Tren
|
Tren
|
Pelanggan
|
Pelayanan lebih cepat
Swa-pelayanan
Pilihan-pilihan produk yang lebih
banyak
Menuntut solusi-solusi yang
terintegrasi
|
e-service
|
Integrasi penjualan dan pelayanan
Dukungan tidak terbatas
Pemenuhan order yang luwes dan
pengiriman jasa yang nyaman
Meningkatkan transparansi proses,
sehingga pelanggan dapat melacak ordernya
|
Organizational
|
Outsourcing
Kontrak untuk proses produksi
Distribusi maya
|
Karyawan
|
Memperkerjakan yang terbaik dan
terpintar
Menjaga karyawan-karyawan berbakat
|
Teknologi
|
Aplikasi-aplikasi perusahaan yang
terintegrasi
|
Perusahaan
|
Integrasi banyak kanal-kanal
Penengah
|
Teknologi umum
|
Aplikasi-aplikasi jaringan nirkabel
Computing genggam tangan dan alat-alat
informasi
Infrastruktur yang menyatu
Penyedia-penyedia jasa aplikasi
|
B.
PERKEMBANGAN
MODEL-MODEL BISNIS
Karena perkembangan
lingkungan yang terus-menerus, maka model bisnis harus berubah dari waktu ke
waktu menyesuaikan dengan lingkungannya. Model bisnis yang statis yang tidak
mengikuti perkembangan jaman akan tertinggal dan hancur, seperti model bisnis
di era industrial yang sudah kurang relevan di era jaringan informasi.
Perkembangan dari model
bisnis secara elektronik terlihat dari perubahan kanal-elektroniknya
(e-channel). Suatu kanal-e (e-channel) didefinisikan sebagai rantai hubungan
antara perusahaan dengan entitas lainnya, yaitu pemasok, pelanggan dan
perusahaan-perushaaan lainnya. Perkembangan model bisnis yang merubah bentuk
dari e-channel dapat melewati empat macam perkembangan (yang tidak harus urut),
yaitu sebagai berikut ini.
1.
Perbaikan kanal
(channel enhancement)
Perkembangan ini
dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan kanal pemasaran yang sudah ada
tetapi menambah fitur atau fungsi dari produk atau jasa yang telah ada atau
meningkatkan kinerja dari bisnis
2.
Penambahan kanal
(channel extension) atau inovasi kanal (channel innovation)
Perkembangan ini
dilakukan dengan menambah kanal yang baru, yaitu memasuki jalus bisnis baru
atau menambah model bisnis baru.
3.
Perpanjangan
kanal (channel expansion)
Perkembangan ini
dilakukan dengan memperpanjang kanla, yaitu dengan menambah fungsi-fungsi
perantara atau masuk ke pasar-pasar baru secara geografis atau menambah
produk-produk atau jasa-jasa baru yang ditawarkan.
4.
Pemadatan kanal
(channel compression)
Tahapan ini adalah
meninggalkan bisnis atau pasar atau menghentikan produk-produk atau jasa-jasa
yang ditawarkan. Contoh ilustrasi perkembangan model bisnis mislanya adalah
yang dilakukan Amazon.com. perusahaan ini didirikan pertama kali dengan
meluncurkan toko buku online. Perusahaan ini berkembang terus menjadi portal
pelayanan yang penuh dan kemudian menjadi ASP.
Kesimpulan
Model
bisnis merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya
saingmelalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan
efisiensi biaya operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis
usaha yang lebih luas. Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut
untukmempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai bagian
baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan
juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya
tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas
seperti sekarang. Meskipun model bisnis inimemiliki banyakmanfaat, tetapi masih
ada sejumlah tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi, diantaranya :
·
Belum terbentuknya high
trust society
·
Sarana dan prasarana yang belum memadai,
·
Keterbatasan SDM,
·
Layanan pendukung utama, seperti jasa pos,
masih memerlukan pembenahan danpeningkatan, serta
·
Adanya tindak kejahatan dan pelanggaran etika
dan moralitas yang dilakukan melalui internet
Rekomendasi Manajerial
1. Miliki
Deskripsi Usaha yang Jelas
mulai
lah dengan memiliki deskripsi yang jelas dan mudah dipahami oleh semua orang.
Deskripsi bisnis atau gambaran yang menjelaskan bentuk usaha, produk yang
dijual atau jasa yang ditawarkan, untung dan rugi produk/jasa yang dijual,
harga, biaya operasional perusahaan, target bisnis, hingga sistem kerja yang
diberlakukan. Tips: Susunlah Visi, Misi
dan Rencana Strategis tentang perusahaan Anda. Apa saja tujuan yang ingin
dicapai dan strategi pencapaiannya. Deskripsikan posisi perusahaan saat ini dan
yang akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, manajemen
inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan sebagainya.
2. Lakukan
Analisa dari Pesaing Usaha
Melakukan
analisa sederhana dari pesaing usaha Anda bisa menjadi cara yang tepat untuk
menciptakan strategi bisnis yang lebih baik. Lakukan pengamatan dan analisa
sederhana untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan
pesaing bisnis Anda. Buatlah catatan analisa kompetitor usaha Anda, amati dan
tulislah apa saja kekuatan dan kelemahan bisnis mereka. Lalu analisa apa saja
hal yang bisa Anda pelajari dan terapkan untuk bisnis Anda.
3. Strategi
Pemasaran Tepat Sasaran
Strategi
pemasaran mencerminkan seberapa besar potensi bisnis untuk sukses dipasarkan.
Tipsnya, strategi harus direncanakan dengan lengkap, mulai dari promosi produk,
biaya, tempat, waktu, target produk hingga media promosi yang akan dipilih.
Selalu terapkan perspektif 4P (Product, Price, Place, Promotion) agar strategi
pemasaran Anda senantiasa sukses.Membuat Rencana Pemasaran yang meliputi
penjelasan pangsa pasar yang dipilih, cara pemasaran dan promosi yang dibuat
sesuai dengan target pasar, hingga rencana anggaran untuk penjualan, harga,
distribusi, dan biaya-biaya lainnya.
4. Miliki
Laporan Keuangan
Unsur
penting dalam membuat rencana bisnis adalah pengelolaan keuangan. Anda harus
miliki cara mengelola anggaran agar tetap efisien dan berjalan lancar. Pelajari
pula cara membuat rencana anggaran belanja dan cara meminimalisir biaya-biaya
lain. Dengan memiliki laporan keuangan yang teratur, ini bisa menjadi modal
Anda kelak jika Anda membutuhkan modal tambahan dari lembaga keuangan. buatlah
laporan keuangan yang menjelaskan laporan arus kas keuangan tahun ini,
ekspektasi laba, kebutuhan modal, biaya operasional, biaya tambahan, dana
cadangan.
5. Menjaga
Kualitas Produk/Jasa
Dalam
berbisnis, pastikan Anda selalu mengutamakan kualitas produk atau jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Agar bisnis yang Anda lakukan berkembang dengan
pesat, memiliki untung yang besar dan banyak memiliki pelanggan, Anda wajib
menjaga kualitas.Lakukan analisa risiko yang mungkin akan Anda hadapi di masa
depan serta antisipasi yang dilakukan untuk menghadapinya terkait dengan
kepuasan pelanggan dan perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar