Kamis, 01 November 2018

0


BAB 8 INFORMASI DALAM PRAKTIK
Nama :
Deni Islamiati           (51415021)
Fitriana Dwi L         (51415031)
Putri Dewi I              (51415047)
M. Affan                   (51415042)
A.    PENDAHULUAN
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya beberapa pada aktivitas penting saja, yang disebut sebagai faktor keberhasilan (critical success factor-CSF) yang memiliki pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Dengan memusatkan perhatian pada CSF, manajemen memastikan bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada hal-hal yang benar-benar berarti. Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi yang efektif adalah salah satu CSF-nya. Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi ( seperti produsen, distributor, atau pedagang eceran) memproses pesanan pelanggan, memsan penggantian persediaan dan memelihara buku besar.
Sistem infromasi lainnya di dalam perusahaan dimaksudkan untuk mendukung unit-unit organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi manufaktur, dan sistem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi dari masing-masing area bisnis tersebut dan sistem infomasi eksekutif mengakui adanya kebutuhan-kebutuhan infomasi yang unik dari para pengguna di tingkat atas organisasi. Satu jenis peranti lunak khusus yang disebut OLAP (on-line analytical processing) telah dikembangkan untuk memberikan informasi kepada para pengguna data warehouse dalam bentuk multidimensional. Salah satu fitur yang menarik dari penggudangan data adalah bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-pola di dalam data yang tidak diketahui oleh para pengguna. Jenis data mining( penambangan data) seperti ini disebut penemuan pengetahuan (knowledge discovery)

B.     PEMBAHASAN
1.      Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan
Pada tahun 1961, D.Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan perusahaan konsulian terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau factor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwaterdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.
2.      Sistem Pemrosesan Transaksi
istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan data yang mengurangi aktivitasperusahaan, mengubah data sebagai informasi, para penyedia informasi tersebut bagi para pengguna dapat di dalam maupun diluar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektrink (electronic data processing-EDP)dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, manun saat ini kurang popular.
Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memiliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung jawab untuk memberikan untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan selain pesaing. Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada pelanggan, pesanan pembeli kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para pelanggannya yang akan disebut sebagai sistem distribusi (distribution system).
Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi-organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan-badan pemerintahan seperti militer dan perpajakan. Semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang bisnis distribusi.
Tujuan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label “sistem distribusi” yang berada ditengah. Unsur-unsur lingkungan yang terinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak-kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah-panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan-laporan akuntansi standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar diatas terdiri atas sumber-sumber daya-daya maya (virtual).
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
            Sistem entry pesanan (order entry sistem), memasukkan pesanan pelanggan kedalam sistem.
            Sistem persediaan (inventory system), memelihara catatan persediaan. Sistem penagihan (billing system), membuat faktur pelanggan. Sistem piutang dagang (account receivable), menagih uang dari para pelanggan.
Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
            Sistem pembelian (purchasing system), menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan. Sistem penerimaan (receiving system), menerima persediaan. Sistem utang dagang (account payable system), melakukan pembayaran.
Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
            Sistem buku besar (general ledger system), adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambar keuangan operasi perusahaan secara gabungan. Terdapat dua subsistem yang terkait :
1)      Sistem pembaruan buku besar (update general ledger system), pembukuan catatan-catatan yang menguraikan berbagai tingdakan dan transaksi dalam buku besar.
2)      Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management report system), menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan laporan laba rugi serta laporan lainnya.


Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
            Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang terkomputasi. Selain sebagai area aplikasi yang paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan sebagi fondasi dari semua aplikasi yang lain. Fondasi ini dalam bentuk basis data yang berperan dalam mendokumentasiberbagai hal yang dibutuhkan perusahaan dalam operasinya dan interaksi dalam lingkungan
3.      Sistem Informasi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuL setiap area bisnis ini. Jenis sistem informasi  lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan sistem informasi eksekutif. Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkm untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagin tertentu dari organisasi. Sistem lnformasi Pemasaran (marketing information system-MKIS) memberikm informasi yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
SUBSISTEM OUTPUT Setiap subsistem output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) terdlri atas empat unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntungan.
·         Subsistem produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai produk-produk Perusahaan.
·          Subsistem lokasi (place subsystem) memberikan informasi mengenai jaringan distribusi perusahaan.
·         Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi mengenai iklan dan aktivms penjualan pribadi perusahaan.
·         Subsistem harga (price subsystem) membantu manajer mengambil keputusan harga. Selain itu.
·         Subsistem bauran terintegrasi (integrated-mix-subsystem), yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang dibérikan oleh subsistem baunm terintegrasi adalal’ famalan penjuaian, yang memperhitungkan interaksi dari seluruh unsur.
BASIS DATA, Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.                    
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIS) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memberikan data input, Sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan studi-studi khusus dam subsistem inteligensi sumber daya manusia yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur Sistem informasi manufaktur (manufacturing information system) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaanyang berkaitan dengan operasi manufakrur perusahaan. Empat subsistem output memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufaktur-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan (financial information system) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk menjaga integritas sistem perusahaan. Akivitas-aktivitas output penting meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang meialui perusliihaan, dan mengendalikan keuangan peruséhaan.
Sistem Informasi Eksekutit
Sistem informasi eksekutif (executive information system-EIS) adalah suatu sistem , yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja. perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS).
4. Manajemen Hubungan Pelanggan
            Manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) adalah Adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksiumum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan yang baru. Para pengguna mungkin menginginkan catatan historis yang lebih lengkap agar dapat mempelajari perilaku dari waktu ke waktGu atau untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi guna memecahkan satu masalah yang sangat kompleks. Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship Management-CRM), adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan Sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilal maksimum dari hubunganoni. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah dari pada mendapatkan pelanggan baru.  Oleh karena itu perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan. Sistem CRM akan mengakumulasikan data  pelanggan dalam jangka panjang-5tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih dan menggunakan data itu untuk memberikan informasi kepada para Pengguna
5.      Data Warehousing
Seperti yang dapat anda bayangkan seiring dengan terkumulasinya data transaksi selama bertahun-tahun, maka volume data akan menjadi sangat besar. Hanya dalam waktu belakang ini teknologi computer mampu mendukung suatu sistem dengan permintaan data berskala besar seperti itu. Kini dimungkinkan untuk membangun sistem dengan kapasitas data yang hampir tak terbatas.
Karakteristik Data Warehousing
            Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
·         Kapasitas penyimpanan yang sangat besar.
·         Data diakumulasi dengan menambahkan catatan baru, bukannya dijaga tetap paling mutakhir dengan memperbaharui catatan yang sudah ada dengan informasi baru.
·         Data dapat diambil dengan mudah.
·         Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan dan tidak digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari.
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memang demikian adanya. Bahkan pada kenyataanya, tantangan begitu besar sehingga beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk mrnguraikan subjek. Data mart adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Warehousing
            data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinyamenjadi informasi dan menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna. Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transakasi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan maka data tersebut akan ditambahkan ke data warehouse.
            Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi dan pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETI, proses ekstraksi (extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation) membersihkan data, menempatkan dalam suatu format terstandar dan membuat ringkasan. Proses pemuatan (loading) melibatkan entri data kedalam tempat penyimpanan data warehouse. Terdapat dua tempat penyimpanan satu untuk data warehouse dan satu untuk metadata warehouse. Istilah metadata warehouse berarti “data tentang data” ia merupakan data yang menjelaskan data kedalam tempat penyimpanan data. Metadata mirip dengan kamus data dari suatu basis data, hanya lebih terinci lagi. Selain menjelaskan data, metadata juga akan melacak data ketika ia beredar di sepanjang sistem data warehouse.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
            Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi lokasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah. Tabel akan digabungkan untuk menghasilkan suatu paket informasi.
1.      Tabel Dimensi
Data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi (dimension tables). Istilah tabel dimensi mengartikan pemikiran bahwa data tersebut dapat menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut pandang atau berbagai dimensi.
2.      Tabel Fakta
Tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables), berisi ukuran-ukuran kuantitatif dalam sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi
            Bagaimana sistem data warehousing mengetahui cara menghubungkansatu tabel dimensi tertentu dengan satu tabel fakta tertentu. Dua jenis data tersebut akan digabungkan untuk membentuk suatu paket informasi. Paket informasi (information package) mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan dalam analisis suatu aktivitas tertentu.
Skema Bintang
            Untuk setiap dimensi, akan ada satu kata kunci yang mengidentifikasikan dimensi dan menciptakan hubungan ke paket informasi. Karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi seperti :
·         Unit penjualan actual menurut kode pos pada satu bulan tertentu.
·         Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal terakhir.
·         Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan sampai dengan saat ini.
Skema bintang ini berfokus pada penjualan komersial dilihat dari segi pelanggan, tenaga penjual, produk dan waktu. Tempat penjualan data warehouse terdiri atas beberapa skema bintang dengan satu skema untuk setiap jenis aktivitas yang dianalisis.
Penyampain Informasi
            Unsur terakhir dalam data warehousing adalah sistem penyampaian informasi yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi dan menjadikan informasi tersebut tersedia bagi para pengguna.
            Proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian disebut drill down, suatu proses yang berawal dari EIS. Proses melakukan navigasi keatas disebut roll up, yang memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkas rincian-rincian tersebut menjadi tingkat ringkasan yang semakin tinggi. Pengguna juga dapat melakukan drill across, dengan cepat bergerak dari satu hierarki data ke hierarki lainnya, dan drill through, berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
6.      OLAP
            Segaa jenis peranti lunak dapat digunakan untuk menarik data dari tempat penyimpanan data dan mengubahnya menjadi informasi. Pembuat laporan, pakrt query basis data dan model-model matematis semuanya dapat digunakan. Selain itu terdapat pula satu jenis peranti lunak yang secara khusus telah dikembangakan untuk data warehouse. Peranti lunak ini diebut OLAP (on-line analytical processing). OLAP memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antar muka Web dan dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis format termasuk grafik.
            Terdapat dua pendekatan untuk OLAP yaitu ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) mengguanakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional. Data ROLAP pada umumnya memiliki bentuk terinci dan harus dilakukan analisis untuk mendapatkan ringkasannya. Data MOLAP pada umumnya telah diproses terdahulu untuk menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat rincian dan disusun menurut berbagai dimensi.
Data Mining
            Istilah yang sering kali dipergunakan sehubungan dengan data warehousing dan data mart adalah data mining (penambangan data). Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai pegunungan. Data mining  membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan menyajikannya dengan cara yang daoat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data minig yaitu verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
Menempatkan Data Warehousing dalam Perspektif
            Kebutuhan akan data warehousing selalu adasejak dulu, manun teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukungnya baru tersedia dan terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi mampu mengerja permintaan, beberapa pencapaian yang dramatis pun berhasil dilakukan, seperti cara baru penyimpanan data dalam paket-paket informasi, yang memungkinkan dilakukannya analisis data dengan cara yang praktis tak terbatas, dan OLAP, yang memungkinkan diambilnya data dengan cepat. Metedologi dan teknologi yang telah ada juga ikut diterapkan, seperti konsep ­drill-down dan penggunaan kecerdasan buatan untuk menemukan hubungan-hubungan baru dalam data. Kemampuan untuk menyimpan jumlah data yang praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepat telah membuka gerbang pemrosesan data yang baru.



KESIMPULAN
Kinerja dalam beberapa area operasi perusahaan dapat menentukkan kesuksesan atau kegagalan. System yang memproses data akuntansi perusahaan disebut system pemrosesan transaksi. data di kumpulkan dari system fisik perusahaan dan di masukkan ke dalam suatu basis data, bersama-sama dengan data dari lingkungan peranti lunak pemrosesan data akan di mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan.
            System distribusi terdiri atas tiga proses utama: memenuhi pesanan pelanggan, memesan persediaan pengganti dari pemasok, dan memelihara buku besar. System informasi organisasi dibuat sesuai dengan area bisnis dan tingkat organisasi.
            System untuk area bisnis terdiri atas subsistem input yang mengumpulkan data dan informasi untuk di masukkan ke dalam basis data dan sub sistem output yang mengubah data menjadi informasi. Tiga sub sistem input meliputi system pemrosesan transaksi, system yang melakukan proyek-proyek riset khusus, dan system yang mengumpulkan data intelegensi dari lingkungan.
            Suatu aplikasi computer yang saat ini sedang menarik banyak perhatian adalah manajemen hubungan dengan pelanggan atau customer relationship management (CRM). Aplikasi ini menuntut adanya area penyimpanan data berukuran super  yang disebut data warehouse (gudang data), yang akan mengakumulasikan data sebagai ganti dari menjagannya tetap mutakhir, membuat data dapat di ambil dengan mudah, dan di tujukan untuk mendukung pengambilan keputusan daripada pendukung operasi sehari-hari.subset dari data
Warehouse disebut data mart.
            Data di simpan di tempat  penyimpanan data warehouse dalam bentuk table dimensi dan data fakta, yang terintegrasi di dalam suatu paket informasi. Tampilan paket informasi dan tabel informasinya dalam bentuk grafik disebut sebagai skema bintang (star schema).
            Proses mencari data dalam data warehouse disebut data mining (pengembangan data), dan dapat di lakukan dengan 2 cara. Dalam verifikasi hipotesis (hypothisis verification), pengguna yakin bahwa terdapat pola-pola tertentu di dalam data, dan system dapat mengomfirmasikan atau menolak asumsi ini. Dalam pengetahuan (knowledge discovery), pengguna menyerahkan sepenuhnya ke pada system untuk menemukan pola-pola, yang akan dilakukannya dengan mempergunakan logika kecerdasan buatan.

REKOMENDASI MANAJERIAL
1.      Jika perusahaan menginginkan kinerja yang operasinya dengan sukses, perusahaan harus menggunakan critical success factor (CSF) untuk menentukan keberhasilan tetapi mungkin juga akan mendapat kegagalan dalam menggunakan faktor ini.
2.      Jika menggunakan CSF dengan baik, ini akan membuat kemampuan perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi akan semakin baik.
3.      Dengan adanya sistem pemrosesan transaksi ini, dimulai dari data yang dikumpulkan dari sistem fisik perusahaan dan dimasukkan ke dalam suatu basis data, lalu jika menggunakan peranti lunak pemrosesan data, ini akan mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan. Dengan menerapkan faktor ini akan membuat perusahaan mudah menerapkan pemrosesan data akuntansi.
4.      Dengan adanya sistem informasi di dalam perusahaan ini, akan membantu perusahaan melakukan kinerja perusahaan dari segi unit-unit organisasi. Seperti  sistem informasi pemasaran, sumber daya manusia, manufaktur, dan keuangan yang memang dibuat untuk kebutuhan-kebutuhan infomasi yang unik dari para pengguna di tingkat atas organisasi.
5.      Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu.
6.      Jika perusahaan menginginkan kebutuhan untuk menghasilkan suatu aplikasi, perusahaan bisa menggunakan manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management (CRM)
7.      Setiap perusahaan harus menggunakan CRM ini, karena CRM ini memiliki kebutuhan data yang begitu besarnya, sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang inovatif yaitu data warehouse (gudang data)
8.      Jika untuk pengambilan keputusan, manajer harus menggunakan data warehouse, karena di data ini dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan


0 komentar:

Posting Komentar