BAB 8 INFORMASI DALAM
PRAKTIK
Nama :
Deni Islamiati (51415021)
Fitriana Dwi L (51415031)
Putri Dewi I (51415047)
M. Affan (51415042)
A. PENDAHULUAN
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya beberapa pada aktivitas
penting saja, yang disebut sebagai faktor keberhasilan (critical success factor-CSF) yang memiliki pengaruh sangat besar
pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Dengan memusatkan perhatian pada
CSF, manajemen memastikan bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada hal-hal yang
benar-benar berarti. Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem
informasi yang efektif adalah salah satu CSF-nya. Sistem pemrosesan transaksi
akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari-hari. Pemrosesan
ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-sistem lain
di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bisnis distribusi ( seperti produsen, distributor, atau pedagang
eceran) memproses pesanan pelanggan, memsan penggantian persediaan dan
memelihara buku besar.
Sistem infromasi lainnya di dalam perusahaan dimaksudkan untuk mendukung
unit-unit organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem
informasi sumber daya manusia, sistem informasi manufaktur, dan sistem informasi
keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan informasi dari masing-masing area
bisnis tersebut dan sistem infomasi eksekutif mengakui adanya
kebutuhan-kebutuhan infomasi yang unik dari para pengguna di tingkat atas
organisasi. Satu jenis peranti lunak khusus yang disebut OLAP (on-line analytical processing) telah
dikembangkan untuk memberikan informasi kepada para pengguna data warehouse dalam bentuk
multidimensional. Salah satu fitur yang menarik dari penggudangan data adalah
bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-pola di dalam data yang tidak
diketahui oleh para pengguna. Jenis data mining( penambangan data) seperti ini
disebut penemuan pengetahuan (knowledge
discovery)
B.
PEMBAHASAN
1.
Informasi
Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan
Pada tahun 1961, D.Ronald Daniel dari
McKinsey & Company, salah satu perusahaan perusahaan konsulian terbesar di
Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau factor penting
penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwaterdapat beberapa aktivitas penting
yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai
seberapa jauh mereka telah mencapainya.
2.
Sistem
Pemrosesan Transaksi
istilah sistem pemrosesan transaksi
digunakan untuk menjelaskan sistem informasi mengumpulkan data yang mengurangi
aktivitasperusahaan, mengubah data sebagai informasi, para penyedia informasi
tersebut bagi para pengguna dapat di dalam maupun diluar perusahaan. Istilah sistem
pemrosesan data elektrink (electronic data processing-EDP)dan sistem informasi
akuntansi juga telah dipergunakan, manun saat ini kurang popular.
Informasi yang mengalir ke lingkungan
juga memiliki arti penting. Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya
sistem informasi yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memiliki tanggung
jawab untuk memberikan untuk memberikan informasi kepada setiap unsur
lingkungan selain pesaing. Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi
memberikan faktur dan laporan saldo kepada pelanggan, pesanan pembeli kepada
pemasok, dan data dalam laporan keuangan tahunan kepada para pemegang saham dan
pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem
pemrosesan transaksi adalah sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan
distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa kepada para
pelanggannya yang akan disebut sebagai sistem distribusi (distribution system).
Sistem
distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi-organisasi jasa seperti united
way dan rumah sakit serta pada badan-badan pemerintahan seperti militer dan
perpajakan. Semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam
bidang bisnis distribusi.
Tujuan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak
yang diberi label “sistem distribusi” yang berada ditengah. Unsur-unsur
lingkungan yang terinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak-kotak dan
dihubungkan ke sistem oleh panah-panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada
manajemen terdiri atas laporan-laporan akuntansi standar. Semua kecuali dua
arus data seperti gambar diatas terdiri atas sumber-sumber daya-daya maya
(virtual).
Subsistem-subsistem
Utama dari Sistem Distribusi
Sistem yang Memenuhi
Pesanan Pelanggan
Sistem entry pesanan (order entry
sistem), memasukkan pesanan pelanggan kedalam sistem.
Sistem persediaan (inventory
system), memelihara catatan persediaan. Sistem penagihan (billing system),
membuat faktur pelanggan. Sistem piutang dagang (account receivable), menagih
uang dari para pelanggan.
Sistem yang Memesan
Persediaan Pengganti
Sistem pembelian (purchasing
system), menerbitkan pesanan pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang
dibutuhkan. Sistem penerimaan (receiving system), menerima persediaan. Sistem
utang dagang (account payable system), melakukan pembayaran.
Sistem yang Menjalankan
Proses Buku Besar
Sistem buku besar (general ledger
system), adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistem-sistem
akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambar keuangan operasi
perusahaan secara gabungan. Terdapat dua subsistem yang terkait :
1)
Sistem
pembaruan buku besar (update general ledger system),
pembukuan catatan-catatan yang menguraikan berbagai tingdakan dan transaksi
dalam buku besar.
2)
Sistem
pembuatan laporan manajemen (prepare management report system), menggunakan
isi buku besar untuk membuat neraca dan laporan laba rugi serta laporan
lainnya.
Menempatkan
Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Sistem pemrosesan transaksi adalah
sistem informasi pertama yang terkomputasi. Selain sebagai area aplikasi yang
paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan sebagi fondasi dari semua
aplikasi yang lain. Fondasi ini dalam bentuk basis data yang berperan dalam
mendokumentasiberbagai hal yang dibutuhkan perusahaan dalam operasinya dan interaksi
dalam lingkungan
3. Sistem Informasi Organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuL setiap
area bisnis ini. Jenis sistem informasi
lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan sistem
informasi eksekutif. Semua sistem
informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi (organizational
information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkm untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagin tertentu
dari organisasi. Sistem lnformasi
Pemasaran (marketing information system-MKIS) memberikm informasi yang
berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
SUBSISTEM OUTPUT Setiap subsistem output
memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting di dalam bauran pemasaran.
Bauran pemasaran (marketing mix) terdlri atas empat unsur utama yang dikelola oleh
manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapat keuntungan.
·
Subsistem produk (product subsystem) memberikan informasi mengenai
produk-produk Perusahaan.
·
Subsistem lokasi (place
subsystem) memberikan informasi mengenai jaringan distribusi perusahaan.
·
Subsistem promosi (promotion subsystem) memberikan informasi mengenai
iklan dan aktivms penjualan pribadi perusahaan.
·
Subsistem harga (price subsystem) membantu manajer mengambil keputusan
harga. Selain itu.
·
Subsistem bauran terintegrasi (integrated-mix-subsystem), yang
memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang mempertimbangkan pengaruh
gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari informasi yang dibérikan
oleh subsistem baunm terintegrasi adalal’ famalan penjuaian, yang
memperhitungkan interaksi dari seluruh unsur.
BASIS DATA, Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis
data Basis data dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem
informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIS)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan
sumber daya manusia perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi memberikan data
input, Sama seperti subsistem riset sumber daya manusia yang melakukan
studi-studi khusus dam subsistem inteligensi sumber daya manusia yang
mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem
Informasi Manufaktur Sistem informasi manufaktur (manufacturing information
system) memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaanyang berkaitan
dengan operasi manufakrur perusahaan. Empat subsistem output memberikan laporan
atas subjek-subjek yang sangat besar kepentingannya dalam manufaktur-produksi,
persediaan, mutu, dan biaya.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem
informasi keuangan (financial information system) memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan.
Subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal
perusahaan untuk menjaga integritas sistem perusahaan. Akivitas-aktivitas
output penting meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola
aliran dana yang meialui perusliihaan, dan mengendalikan keuangan peruséhaan.
Sistem Informasi Eksekutit
Sistem
informasi eksekutif (executive information system-EIS) adalah suatu sistem ,
yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas
kinerja. perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem
pendukung eksekutif (executive support system-ESS).
4. Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen
hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) adalah Adalah
manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan
maupun pelanggannya akan menerima nilai maksiumum dari hubungan ini. Strategi
ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panang dengan pelanggan adalah
suatu strategi yang bagus, mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya
akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan yang baru. Para pengguna mungkin menginginkan catatan
historis yang lebih lengkap agar dapat mempelajari perilaku dari waktu ke
waktGu atau untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi guna memecahkan satu
masalah yang sangat kompleks. Manajemen hubungan pelanggan (customer
relationship Management-CRM), adalah manajemen hubungan antara perusahaan
dengan pelanggan Sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima
nilal maksimum dari hubunganoni. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan
jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena
mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah dari pada
mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena
itu perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga
kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.
Sistem CRM akan mengakumulasikan data
pelanggan dalam jangka panjang-5tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih dan
menggunakan data itu untuk memberikan informasi kepada para Pengguna
5.
Data Warehousing
Seperti yang dapat anda bayangkan seiring
dengan terkumulasinya data transaksi selama bertahun-tahun, maka volume data
akan menjadi sangat besar. Hanya dalam waktu belakang ini teknologi computer
mampu mendukung suatu sistem dengan permintaan data berskala besar seperti itu.
Kini dimungkinkan untuk membangun sistem dengan kapasitas data yang hampir tak
terbatas.
Karakteristik Data Warehousing
Istilah
data warehouse (gudang data) telah
diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang memiliki karakteristik
sebagai berikut :
·
Kapasitas penyimpanan yang sangat besar.
·
Data diakumulasi dengan menambahkan catatan baru, bukannya dijaga tetap
paling mutakhir dengan memperbaharui catatan yang sudah ada dengan informasi
baru.
·
Data dapat diambil dengan mudah.
·
Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan dan tidak
digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari.
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memang
demikian adanya. Bahkan pada kenyataanya, tantangan begitu besar sehingga
beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana
mengimplementasikan data warehouse dengan
cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk mrnguraikan
subjek. Data mart adalah suatu basis
data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data
warehouse atau data mart disebut data warehousing dan akan dilakukan oleh
suatu sistem.
Sistem Data Warehousing
data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke
dalam gudang, mengubah isinyamenjadi informasi dan menyediakan informasi
tersebut kepada para pengguna. Sumber-sumber data yang utama adalah sistem
pemrosesan transakasi, namun tambahan data dapat diperoleh dari sumber-sumber
lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika data diidentifikasi memiliki
nilai potensial dalam pengambilan keputusan maka data tersebut akan ditambahkan
ke data warehouse.
Area
pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi dan
pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETI, proses ekstraksi
(extraction) menggabungkan data dari
berbagai macam sumber; proses transformasi (transformation)
membersihkan data, menempatkan dalam suatu format terstandar dan membuat
ringkasan. Proses pemuatan (loading)
melibatkan entri data kedalam tempat penyimpanan data warehouse. Terdapat dua tempat penyimpanan satu untuk data warehouse dan satu untuk metadata warehouse. Istilah metadata warehouse berarti “data tentang
data” ia merupakan data yang menjelaskan data kedalam tempat penyimpanan data. Metadata mirip dengan kamus data dari
suatu basis data, hanya lebih terinci lagi. Selain menjelaskan data, metadata juga akan melacak data ketika
ia beredar di sepanjang sistem data
warehouse.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat
Penyimpanan Data Warehouse
Dalam
suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam
satu lokasi, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data
pengidentifikasi lokasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti
nama pelanggan) dan data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam
tempat penyimpanan data warehouse
terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel terpisah. Tabel akan
digabungkan untuk menghasilkan suatu paket informasi.
1.
Tabel Dimensi
Data pengidentifikasi dan deskriptif akan
disimpan dalam tabel dimensi (dimension
tables). Istilah tabel dimensi mengartikan pemikiran bahwa data tersebut
dapat menjadi basis untuk melihat data dari berbagai sudut pandang atau
berbagai dimensi.
2.
Tabel Fakta
Tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta
(fact tables), berisi ukuran-ukuran
kuantitatif dalam sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi
Bagaimana
sistem data warehousing mengetahui
cara menghubungkansatu tabel dimensi tertentu dengan satu tabel fakta tertentu.
Dua jenis data tersebut akan digabungkan untuk membentuk suatu paket informasi.
Paket informasi (information package)
mengidentifikasi semua dimensi yang akan digunakan dalam analisis suatu
aktivitas tertentu.
Skema Bintang
Untuk
setiap dimensi, akan ada satu kata kunci yang mengidentifikasikan dimensi dan
menciptakan hubungan ke paket informasi. Karena memiliki kemiripan dengan pola
sebuah bintang, maka struktur ini disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya informasi
seperti :
·
Unit penjualan actual menurut kode pos pada satu bulan tertentu.
·
Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama
dua kuartal terakhir.
·
Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan sampai
dengan saat ini.
Skema bintang ini berfokus pada penjualan
komersial dilihat dari segi pelanggan, tenaga penjual, produk dan waktu. Tempat
penjualan data warehouse terdiri atas
beberapa skema bintang dengan satu skema untuk setiap jenis aktivitas yang
dianalisis.
Penyampain Informasi
Unsur
terakhir dalam data warehousing adalah
sistem penyampaian informasi yang mendapatkan data dari tempat penyimpanan
data, mengubahnya menjadi informasi dan menjadikan informasi tersebut tersedia
bagi para pengguna.
Proses
melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian disebut drill down, suatu proses yang berawal
dari EIS. Proses melakukan navigasi keatas disebut roll up, yang memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci
dan kemudian meringkas rincian-rincian tersebut menjadi tingkat ringkasan yang
semakin tinggi. Pengguna juga dapat melakukan drill across, dengan cepat bergerak dari satu hierarki data ke
hierarki lainnya, dan drill through,
berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
6.
OLAP
Segaa
jenis peranti lunak dapat digunakan untuk menarik data dari tempat penyimpanan
data dan mengubahnya menjadi informasi. Pembuat laporan, pakrt query basis data dan model-model
matematis semuanya dapat digunakan. Selain itu terdapat pula satu jenis peranti
lunak yang secara khusus telah dikembangakan untuk data warehouse. Peranti lunak ini diebut OLAP (on-line analytical processing). OLAP memungkinkan pengguna
berkomunikasi dengan data warehouse
melalui GUI ataupun antar muka Web dan dengan cepat memperoleh informasi dalam
berbagai jenis format termasuk grafik.
Terdapat
dua pendekatan untuk OLAP yaitu ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) mengguanakan suatu
sistem manajemen basis data khusus multidimensional. Data ROLAP pada umumnya
memiliki bentuk terinci dan harus dilakukan analisis untuk mendapatkan
ringkasannya. Data MOLAP pada umumnya telah diproses terdahulu untuk
menghasilkan ringkasan pada berbagai tingkat rincian dan disusun menurut
berbagai dimensi.
Data Mining
Istilah
yang sering kali dipergunakan sehubungan dengan data warehousing dan data
mart adalah data mining (penambangan
data). Data mining adalah proses
menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna. Proses ini
sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan
dan menyajikannya dengan cara yang daoat dipahami sehingga hubungan tersebut
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam
melakukan data minig yaitu verifikasi
hipotesis (hypothesis verification)
dan penemuan pengetahuan (knowledge
discovery).
Menempatkan Data Warehousing dalam Perspektif
Kebutuhan
akan data warehousing selalu adasejak
dulu, manun teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukungnya baru
tersedia dan terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi mampu mengerja
permintaan, beberapa pencapaian yang dramatis pun berhasil dilakukan, seperti
cara baru penyimpanan data dalam paket-paket informasi, yang memungkinkan
dilakukannya analisis data dengan cara yang praktis tak terbatas, dan OLAP,
yang memungkinkan diambilnya data dengan cepat. Metedologi dan teknologi yang
telah ada juga ikut diterapkan, seperti konsep drill-down dan penggunaan kecerdasan buatan untuk menemukan
hubungan-hubungan baru dalam data. Kemampuan untuk menyimpan jumlah data yang
praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepat telah membuka gerbang
pemrosesan data yang baru.
KESIMPULAN
Kinerja
dalam beberapa area operasi perusahaan dapat menentukkan kesuksesan atau
kegagalan. System yang memproses data akuntansi perusahaan disebut system
pemrosesan transaksi. data di kumpulkan dari system fisik perusahaan
dan di masukkan ke dalam suatu basis data, bersama-sama dengan data dari
lingkungan peranti lunak pemrosesan data akan di mengubah data menjadi
informasi bagi manajemen dan lingkungan.
System
distribusi terdiri atas tiga proses utama: memenuhi pesanan pelanggan, memesan
persediaan pengganti dari pemasok, dan memelihara buku besar. System informasi
organisasi dibuat sesuai dengan area bisnis dan tingkat organisasi.
System
untuk area bisnis terdiri atas subsistem input yang mengumpulkan data dan
informasi untuk di masukkan ke dalam basis data dan sub sistem output yang
mengubah data menjadi informasi. Tiga sub sistem input meliputi system
pemrosesan transaksi, system yang melakukan proyek-proyek riset khusus, dan
system yang mengumpulkan data intelegensi dari lingkungan.
Suatu
aplikasi computer yang saat ini sedang menarik banyak perhatian adalah manajemen
hubungan dengan pelanggan atau customer relationship management (CRM).
Aplikasi ini menuntut adanya area penyimpanan data berukuran
super yang disebut data warehouse (gudang
data), yang akan mengakumulasikan data sebagai ganti dari menjagannya tetap
mutakhir, membuat data dapat di ambil dengan mudah, dan di tujukan untuk
mendukung pengambilan keputusan daripada pendukung operasi sehari-hari.subset
dari data
Warehouse
disebut data mart.
Data
di simpan di tempat penyimpanan data warehouse
dalam bentuk table dimensi dan data fakta, yang terintegrasi di dalam suatu
paket informasi. Tampilan paket informasi dan tabel informasinya dalam bentuk
grafik disebut sebagai skema bintang (star
schema).
Proses
mencari data dalam data warehouse
disebut data mining (pengembangan data), dan dapat di lakukan dengan 2 cara.
Dalam verifikasi hipotesis (hypothisis
verification), pengguna yakin bahwa terdapat pola-pola tertentu di dalam
data, dan system dapat mengomfirmasikan atau menolak asumsi ini. Dalam
pengetahuan (knowledge discovery),
pengguna menyerahkan sepenuhnya ke pada system untuk menemukan pola-pola, yang
akan dilakukannya dengan mempergunakan logika kecerdasan buatan.
REKOMENDASI MANAJERIAL
1.
Jika perusahaan menginginkan kinerja yang operasinya
dengan sukses, perusahaan harus menggunakan critical
success factor (CSF) untuk menentukan keberhasilan tetapi mungkin juga akan
mendapat kegagalan dalam menggunakan faktor ini.
2.
Jika menggunakan CSF dengan baik, ini akan membuat
kemampuan perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi akan semakin baik.
3.
Dengan adanya sistem pemrosesan transaksi ini, dimulai
dari data yang dikumpulkan dari sistem fisik perusahaan dan dimasukkan ke dalam
suatu basis data, lalu jika menggunakan peranti lunak pemrosesan data, ini akan
mengubah data menjadi informasi bagi manajemen dan lingkungan. Dengan
menerapkan faktor ini akan membuat perusahaan mudah menerapkan pemrosesan data
akuntansi.
4.
Dengan adanya sistem informasi di dalam perusahaan
ini, akan membantu perusahaan melakukan kinerja perusahaan dari segi unit-unit
organisasi. Seperti sistem informasi
pemasaran, sumber daya manusia, manufaktur, dan keuangan yang memang dibuat
untuk kebutuhan-kebutuhan infomasi yang unik dari para pengguna di tingkat atas
organisasi.
5.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi
dan sistem organisasi memiliki nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak
akan memberikan manfaat ketika pengguna menginginkan catatan sejarah yang
mendalam dari suatu aktivitas tertentu.
6.
Jika perusahaan menginginkan kebutuhan untuk
menghasilkan suatu aplikasi, perusahaan bisa menggunakan manajemen hubungan
pelanggan atau customer relationship
management (CRM)
7.
Setiap perusahaan harus menggunakan CRM ini, karena
CRM ini memiliki kebutuhan data yang begitu besarnya, sehingga dibutuhkan suatu
jenis penyimpanan yang inovatif yaitu data
warehouse (gudang data)
8.
Jika untuk pengambilan keputusan, manajer harus
menggunakan data warehouse, karena di data ini dapat diambil dengan cepat untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan
0 komentar:
Posting Komentar