Sabtu, 24 November 2018

0

MODEL BISNIS


BAB 12 MODEL BISNIS
Nama :
Deni Islamiati (51415021)
Fitriana Dwi L           (51415031)
Putri Dewi I               (51415047)
M. Affan                    (51415042)
A.    PENDAHULUAN
Perusahaan memang pada umumnya menerapkan e-commerce dengan maksud untuk memperbaiki layanan pelanggan, mempercepat hubungan dengan pemasok dan komunikasi keuangan, dan meningkatkan imbal hasil kepada pemegang saham dan pemilik investasi. Tapi dengan melakukan e-commerce saja tidak cukup untuk dilakukan pada sebuah perusahaan, perusahaan harus melakukan e-business untuk memperlancar bisnisnya di masa yang akan datang. E-business atau Model bisnis sebenarnya tidak jauh berbeda dengan E-commerce namun seiring berjalannya waktu mengukuti teknologi dan kemajuan masa kini perbedaan dari keduannya mulai bermunculan. E-business lebih meluas dari pada e-commerce. E-business tidak hanya jual dan beli melalui internet saja namun lebih berbicara tentang model bisnis atau business model dan struktur bisnis apa yang paling cocok bagi perusahaan dengan bantuan internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Ada perbedaan mendasar seperti e-commerce ini kegiatan pembelian dan penjualan melalui online (transaksi elektronik) lalu kalau e-business ini lebih meluas dibandingkan dengan e-commerce, karena kegiatan transaksi atau prosesnya secara keseluruhan di elektronik.
Jadi model bisnis lama dengan model bisnis sekarang jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau industry lama lebih cenderung kedalam industry sedangkan dengan model bisnis baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.


B.     PEMBAHASAN
v  PARADIGMA BARU
Dengan mengembangkan model bisnis, sekarang kita dapat menggambarkan sturktur bisnis, apa yang dijual, bagaimana manusia-manusia berinteraksi di dalam bisnis dan sebagainya. Dengan memfokuskan pada model ini, maka masing-masing bisnis dapat digambarkan, misalnya bisnis menjual mobil, bisnis menjual asuransi, bisnis menjual keperluan kantor dan lain sebagainya. Model-model bisnis ini merupakan model-model bisnis di era ekonomi perindustrian (industrial economy) tahun 1900an. Di era sekarang ini, yaitu di era ekonomi informasi (information economy), bisnis-bisnis dengan model konvensional akan berganti.
Dengan berkembangnya teknologi multimedia, internet dan jaringan global, memungkinkan organisasi untuk membangun model-model bisnis yang baru atau mendefinisikan ulang model-model bisnis yang lama. Teknologi baru memungkinkan untuk membangun kanal (channel) yang fleksibel yang dihubungkan ke pemasok untuk pengadaan barang atau dihubungkan ke pelanggan untuk pemesanan barang dan jasa dan sekaligus untuk distribusi barang dna jasa dlaam bentuk data, suara atau video. Kanal yang sangat fleksibel dna interaksinya tinggi ini menawarkan kesmepatan-kesempatan dan kemampuan-kemampuan yang tidak dapat ditawarkan oleh kanal tradisional sebelumnya.
v  TIPOLOGI MODEL-MODEL BISNIS
Tapscott et al.(2000) menggolongkan Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business) kedalam lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.

1.      Agora adalah suatu e-business yang merupakan suatu  tempat diamana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Contoh : e-bay.com atau Buka Lapak dikembangkan dengan iklan dalam bentuk Captive commercial  dan advertising (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
2.      Agregasi (aggregations) adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman. Contoh  : amazon.com dan dan sony Ericson yang bekerjasama untuk membentuk sebuah perusahaan HP namun ketika sudah tidak bekerjasama akan berjalan sendiri-sendiri. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3.      Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu.
(control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4.      Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada pelanggan  yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual.
5.      Jaringan distrubusi (distrubutiv network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan dari padamemproduksi dan membeli barang-barang, jasa dan informasi. Contoh : UPS (pihak ketiga yang menyedeiakan posting)
Ø  Pengelompokan lainnya dari model e-business adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa saja yang berpartisipasi dalam transaksi, yaitu B2C (business to consumer ) dan B2B (business to business). Empat model tersedia untuk B2C sebagai berikut ini.
1.      Toko online (online stores), pasar (marketplaces) dan jasa-jasa.
Toko online, pasar dan jasa-jasa menyediakan hampir semua kebutuhan bahan yang dapat dipilih dan dibeli lewat web. Toko online mengambil barang-barang dari produsen dan menjualnya lewat internet. Barang-barang yang tersedia dari komputer, buku, majalah, pakaian, peralatan kantor, jam, music, video, elektronik, mainan, obat, alat kecantikan, makanan dan sampai ke mobil.
·         Keuntungan dari toko online ini adalah :
a.       Menyediakan informasi produk yang lengkap yang dapat digunakan oleh konsumen untuk mempertimbangkan keputusannya untuk membeli.
b.      Menyediakan informasi ketersediaan barang
c.       Mengurnagi biaya ruangan toko bagi penjual
d.      Menghemat biaya mencetak brosur dan katalog-katalog

2.      Penyedia isi (content providers)
Penyedia isi biasanya adalah produsen dan sekaligus penjual barang tertentu yang diproduksinya lewat internet.
3.      Pengumpul isi atau pengagregasi ini (content aggregators) dan portal
Pengumpul—pengumpul (aggregators) merupakan distributor yang mengumpulkan banyak penjual dan memberikan informasi barang dan jasa dari penjual-penjual secara online. Pembeli dapat membandingkan barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan dan kemudian dapat membeli langsung kepada penjual secara online atau secara manual. Pembeli dapat membeli secara online karena aggregator menghubungkan (link) ke alamat situs web penjual. Dan perbedaan antara pengumpul (aggregators) dan tempat-pasar (marketplace) adalah terletak pada proses penjualannya.
Portal adalah perusahaan yang menyediakan pintu gerbang (gateway) yang menawarkan akses ke bermacam-macam isi, produk, jasa dna solusi melalui jaringan multi kanal secara online. Portal menarik karena selain menawarkan banyak akses ke multi kanal, biasanya juga memberikan jasa nilai tambah ke kanal pasar atau mencoba menurunkan biaya transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli.
4.      Penyedia infrastruktur (infrastruktur providers)
Sekarang ini banyak perusahaan yang masuk ke dalam industry teknologi tinggi atau yang terkenal dengan nama perusahaan-perusahaan high-tech industry. Perusahaan-perusahaan ini membangun, menyediakan dna menjual infrastruktur teknologi jaringan. Bisnis-bisnis yang menyediakan infrastruktur teknologi adalah sebagai berikut ini. Mereka menjual perangkat keras, perangkat lunak dna jasa integrasi.
PERUBAHAN MODEL BISNIS
Teknologi tidak hanya sebagai pemikiran berikutnya dari pembentukan strategi bisnis, tetapi lebih ke penyebab dan pemicunya. E-Business akan menyebabkan dan memicu perusahaan untuk meningkatkan labanya. Penerapan e-business membutuhkan pemikiran ulang dan perancangan ulang dari model-model bisnis yang baru. Menurut Kalakota dan Robinson (2001) ini merupakan langkah awal untuk mendapatkan laba, bahkan untuk bertahan, di era informasi e-business. Di dunia bisnis sekarang ini yang satu bisnis terkait dengan bisnis lain di rantai nilai industri jika salah satu entitasdirantai nilaiini melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan-perusahaan di atas dan di bawah rantai nilai entitas ini harus menyesuaikannya dengan melakukan bisnis juga secara elektronik jika tidak ingin mengambil risiko diganti atau dikeluarkan dari rantai nilainya.
Penerapan e-business tidak hanya sekedar penerapan internet atau teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang merubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis, Seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen dan sebagainya. Dengan e-business, industri-industri ini mulai mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi model-model bisnis yang baru seperti misalnya penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal dan lain sebagainya.
Transformasi struktur tidak hanya terjadi di aktiva-aktiva berujud (tangible assets) seperti proses dan produk-produk yang dijual oleh perusahaan, tetapi juga terjadi di aktiva-aktiva tidak berujud (intangible assets) semacam merk, hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Menurut Kalakota dan Robinson (2001) informasi tentang aktiva tidak berujud di sekitar produk dan jasa yang ditawarkan ini lebih penting dibandingkan dengan produk dan jasanya sendiri.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah yang pertama manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan statis tidak dinamis yang berubah terus karena banyak faktor lingkungan. Yang kedua adalah keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah ditanamkan (misalnya aktiva-aktiva tetap) yang tidak dapat dikembalikan karena perubahan struktur. Mereka juga tidak mau mengorbankan lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun.
Ceritera tentang compuserve dan Prodigy merupakan contoh pemimpin pasar yang tidak mentransformasi model bisnisnya dengan cepat. Didirikan pada tahun 1969, perusahaan Compuserve menawarkan akses internet dan informasi kepada pelanggan-pelanggannya. Informasi yang dapat diakses dapat berupa informasi olahraga, perjalanan, bisnis, sumber-sumber untuk profesional, berita-berita ekonomi, politik dan lainnya yang terbaru dan basis data yang dapat digunakan untuk melacak. Prodigy muncul pada tahun 1990 sebagai kerja sama antara IBM dan Sears. Pada puncaknya, Prodigy memiliki 2 juta pelanggan tetap. Pada awal tahun 1990, baik Compuserve dan Prodigy mendominasi dan menikmati posisi unggul di Internet bisnis sampai akhirnya datang pesaing baru bernama American Online (AOL). Perusahaan AOL merupakan perusahaan yang kecil dibandingkan dengan Compuserve dan Prodigy tetapi lebih agresif dan mulai mengambil banyak pangsa pasar. AOL mengirimkan jutaan disket kepada calon pelanggan potensial dan hanya dengan menginstal perangkat lunak yang ada di dalam disket, pelanggan baru sudah dapat akses ke AOL. Pada tahun 1995, karena mulai kalah bersaing, Sears mau menjual bagiannya di Prodigy ke IBM dan tidak terlaksana karena IBM merasa harganya masih terlalu tinggi. Pada akhirnya di tahun 1996, baik Sears dan IBM menjual Prodigy ke karyawan-karyawannya. Pada tahun 1998, Compuserve dijual pada AOL. Untuk lima jasa online di tahun 1994, empat dimiliki oleh perusahaan besar, yaitu Prodigy oleh Sears dan IBM, Delphi oleh New Corp., Genie oleh General Electric dan Compuserve oleh H&R Block. Yang kelima adalah AOL. Kalau dulu AOL yang cepat mentransformasi struktur bisnisnya sekarang kebalikannya, AOL yang kalah cepat mentransformasi struktur bisnisnya. Pelanggan di AOL harus membayar biaya langganan per bulannya untuk dapat mengakses informasi dan jasa pelayanan online lainnya yang ditawarkan oleh AOL. Dengan masuknya pemain baru, seperti Yahoo! dan Google yang menawarkan jasa gratis, AOL harus cepat merubah struktur bisnisnya jika ingin bertahan.
Ilustrasi ini menunjukkan bahwa perusahaan sekarang menghadapi tantangan yang besar, yaitu transformasi model terus menerus, menghindari status quo, mengembangkan kemampuan untuk mendeteksi tren yang muncul di masa depan dan mengantisipasinya (lagan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, membuat keputusan yang cepat, melupakan sunk costs dan membuat model bisnis yang baru.
DISAGREGASI DAN REAGREGASI RANTAI NILAI
Perusahaan tidak boleh hanya berdiri memandang tegak kepada pesaingnya. Perusahaan harus berdiri tegak memandang dan mengantisipasi masa depan. Perusahaan tidak boleh hanya berfantasi dengan hasil-hasil solusi yang membuai. Perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan terus menerus, inovasi dan cepat dan mengambil keputusan yang tepat. Jika model bisnis perusahaan sudah ketinggalan dan salah dan dibangun dengan asumsi-asumsi konvensional, maka perusahaan tidak akan dapat bertahan.
Untuk menghadapi tantangan sekarang ini, untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan, maka struktur atau model perusahaan perlu di rancang ulang terus menerus disesuaikan dengan kondisi persaingannya. Untuk melakukan transformasi struktur ini dapat dilakukan dengan mendisagregasi dan reagregrasi rantai nilai. Nilai dari suatu bisnis adalah produk atau jasa yang dijualnya dan juga kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang disediakannya. Kebutuhan-kebutuhan ini adalah hasil akhir termasuk produk dan jasa yang akan diterima oleh pelanggan. Disagregrasi rantai nilai adalah memisahkan cara-cara (means) dengan akhir-akhir (ends). Means adalah produk atau jasa yang dijual danends adalah kebutuhan-kebutuhan akhir yang diminta oleh pelanggan tidak hanya sekedar produk atau jasa yang dijual. Disagregasi membutuhkan perusahaan untuk mengidentifikasikan, menilai dan memelihara inti dari bisnisnya, yaitu kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang dipuaskan lewat produk atau jasa yang dijual dan pelayanan dan informasi di sekitar produk atau jasanya. Cara mi memungkinkan perusahaan untuk mengurai struktur-struktur yang lama, berpikir kembali kemampuan-kemampuan inti dan mengidentifikasikan bentuk dan sumber-sumber baru dari nilai yang akan diberikan kepada pelanggannya.
Reagregasi berarti mengumpulkan kembali nilai-nilai yang sudah diurai. Reagregasi harus diarahkan ke visi yang sudah diperbarui berbasiskan pada kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang akan dilayani. Reagregasi harus dapat memperlancar arus nilai di rantai nilai secara keseluruhan. Dengan hasil dari agregrasi ini. diharapkan pelanggan akan mendapatkan nilai yang diinginkannya, bahkan akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya, lebih nyaman, lebih berinteraksi, lebih menantang dan memberikan pengalaman baru kepada pelanggan. Tujuan dari agregrasi ini adalah memberikan nilai lebih kepada pelanggan lewat biaya yang lebuh murah dan peningkatan diferensiasi dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Menggunakan teknologi untuk reagregrasi di rantai nilai merupakan hal yang sangat fundamental di era ekonomi digital ini.
PENGERTIAN NILAI
Untuk dapat menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (ends), perusahaan tidak hanya harus menyediakan produk atau jasa (means), tetapi juga nilai-nilai berupa pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling produk dan jasanya. Perusahaan-perusahaan yang visionari seperti Dell, Amazon.com dan Domino’sPizza berhasil karena mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan pelanggannya dengan meningkatkan produk. memotong harga dan meningkatkan kualitas pelayanan terus menerus.Nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan di sekitar produk atau jasa yang dijual adalah sebagai berikut ini.
1.      Kecepatan layanan
Kecepatan layanan merupakan respon yang cepat, instan, akurat, dan adaptif terhadap kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Perusahaan yang visioner melekatkan kecepatan pelayanan ini di dalamproduk dan jasa yang dijualnya.

2.      Nyaman
Pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali belanja (one stop shopping). Pelanggan yang kebutuhan-kebutuhannya harus dipenuhi berkali-kali belanja di waktu yang berbeda atau di tempat-tempat berbeda tidak akan merasa nyaman. Mereka akan merasa nyaman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi dengan sekali belanja. Ini berarti pelanggan menuntut integrasi yang baik sepanjang rantai nilai.
3.      Personalisasi
Pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan k tuhan-kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain.
4.      Harga
Harga produk dan jasa adalah rela . Harga yang ditawarkan harus masuk akal. *Harga harus dihubungkan dengan kebutuhan-kebutuhan akhir yang diterima pelanggan dan dapat bersaing dengan harga akhir yang ditawarkan pesaing-pesaingnya.
Perusahaan e-business dapat mempercepat inovasi nilai (valueinnovation) di sepanjang nilai dimensi jasa, yaitu kecepatan layanan, kenyamanan, personalisasi dan harga. Pelanggan sekarang menghadapi banyak produk yang semacam dengan opsi-opsi pilihan yang banyak. dengan harga-harga yang berbeda. Karena Kurangnya waktu yang tersedia, pelanggan akan mencari dengan usaha yang paling minimal produk yang termurah, yang paling terkenal dengan kualitas terbaik. Misalnya suatu waduk yang harganya Rp 10.500 (lebih mahal Rp 50 dari pesaing terdekatnya), kurang terkenal dengan kualitas 97% baik akan kalah dengan produk yang memenuhi satu dan ketiga kriteria tersebut. Oleh karena itu, Kalakota dan Robinson (2001) menunjukkan perusahaan-perusahaane-business harus mendengarkan pelanggan-pelanggannya, menciptakan inovasi nilai sehingga menjadi perusahaan “yang termurah,” “paling murah,” dengan “kualitas terbaik.”
MENCIPTAKAN DAN MEMUASKAN PENGALAMAN BELANJA BARU
Menciptakan suatu pengalaman belanja baru bagi pelanggan berarti menciptakan suatu pelayanan yang baru yang menarik yang belum atau tidak dapat diperoleh oleh pelanggan jika membeli di tempat yang lain. Mengorder barang lewat internet merupakan pengalaman belanja baru bagi pelanggan yang kebiasaan belanjanya di toko secara langsung. Akan tetapi mengorder barang lewat internet sudah bukan pengalaman belanja yang baru bagi kebanyakan orang sekarang ini, sehingga untuk menciptakan pengalaman belanja baru, e-business tidak hanya sekedar mengorder lewat internet saja tetapi lebih dari itu. Kecenderungan manusia jika mendapatkan pengalaman yang baru yang diterima, mereka akan menceritakan kepada teman-temannya.
Amazon.com menciptakan dan memuaskan pengalaman belanja dari pelanggan-pelanggannya dengan membuat infrastruktur pengecer yang unik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Misalnya adalah perusahaan ini menciptakan departemen order khusus. Buku yang yang sudah lama, tidak dicetak lagi atau ada kekhususan lainnya, pelanggan dapat langsung mengontak ke departemen order khusus ini. Departemen ini akan mengontak ke penerbitnya dan jika buku yang dicari dapat diperoleh, maka departemen ini akan memberitahu pelanggannya lewat e-mail di manapun pelanggan berada. Dengan pelayanan ini, Amazon.com telah menciptakan suatu pengalaman belanja yang baru bagi pelanggannya yang dulu tidak pernah mereka dapatkan.
Membuat pengalaman belanja baru tidak hanya mengimplementasikan pengalaman pelanggan lewat ujung muka (front end) yang interaktif dan menarik saja. Supaya pengalaman baru berhasil, maka pelanggan harus dapat masakan dan mengalami pengalaman baru di sepanjang rantai nilai dari ujung muka (front end) sampai ke ujung belakang (backend) secara terintegrasi.
A.    TREN KE DEPAN
Sesuatu selalu berubah dari waktu ke waktu. Mengidentifikasi tren ke depan dengan akurat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Memahami tren bermanfaat bagi perusahaan untuk memahami perilaku pelanggan, mengurnagi ketidakpastian masa depan dan dapat mengidentifikasi kesempatan-kesempatan. Kalakota dan Robinson (2001) mengidentifikasikan 20 tren masa depan yang dapat mempengaruhi model dari e-business.


Tabel 5.1 Tren yang mempengaruhi e-business
Kategori dan Tren
Tren
Pelanggan
Pelayanan lebih cepat
Swa-pelayanan
Pilihan-pilihan produk yang lebih banyak
Menuntut solusi-solusi yang terintegrasi
e-service
Integrasi penjualan dan pelayanan
Dukungan tidak terbatas
Pemenuhan order yang luwes dan pengiriman jasa yang nyaman
Meningkatkan transparansi proses, sehingga pelanggan dapat melacak ordernya
Organizational
Outsourcing
Kontrak untuk proses produksi
Distribusi maya
Karyawan
Memperkerjakan yang terbaik dan terpintar
Menjaga karyawan-karyawan berbakat
Teknologi
Aplikasi-aplikasi perusahaan yang terintegrasi
Perusahaan
Integrasi banyak kanal-kanal
Penengah
Teknologi umum
Aplikasi-aplikasi jaringan nirkabel
Computing genggam tangan dan alat-alat informasi
Infrastruktur yang menyatu
Penyedia-penyedia jasa aplikasi


B.     PERKEMBANGAN MODEL-MODEL BISNIS
Karena perkembangan lingkungan yang terus-menerus, maka model bisnis harus berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan lingkungannya. Model bisnis yang statis yang tidak mengikuti perkembangan jaman akan tertinggal dan hancur, seperti model bisnis di era industrial yang sudah kurang relevan di era jaringan informasi.
Perkembangan dari model bisnis secara elektronik terlihat dari perubahan kanal-elektroniknya (e-channel). Suatu kanal-e (e-channel) didefinisikan sebagai rantai hubungan antara perusahaan dengan entitas lainnya, yaitu pemasok, pelanggan dan perusahaan-perushaaan lainnya. Perkembangan model bisnis yang merubah bentuk dari e-channel dapat melewati empat macam perkembangan (yang tidak harus urut), yaitu sebagai berikut ini.
1.      Perbaikan kanal (channel enhancement)
Perkembangan ini dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan kanal pemasaran yang sudah ada tetapi menambah fitur atau fungsi dari produk atau jasa yang telah ada atau meningkatkan kinerja dari bisnis
2.      Penambahan kanal (channel extension) atau inovasi kanal (channel innovation)
Perkembangan ini dilakukan dengan menambah kanal yang baru, yaitu memasuki jalus bisnis baru atau menambah model bisnis baru.
3.      Perpanjangan kanal (channel expansion)
Perkembangan ini dilakukan dengan memperpanjang kanla, yaitu dengan menambah fungsi-fungsi perantara atau masuk ke pasar-pasar baru secara geografis atau menambah produk-produk atau jasa-jasa baru yang ditawarkan.
4.      Pemadatan kanal (channel compression)
Tahapan ini adalah meninggalkan bisnis atau pasar atau menghentikan produk-produk atau jasa-jasa yang ditawarkan. Contoh ilustrasi perkembangan model bisnis mislanya adalah yang dilakukan Amazon.com. perusahaan ini didirikan pertama kali dengan meluncurkan toko buku online. Perusahaan ini berkembang terus menjadi portal pelayanan yang penuh dan kemudian menjadi ASP.
Kesimpulan
Model bisnis merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saingmelalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untukmempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang. Meskipun model bisnis inimemiliki banyakmanfaat, tetapi masih ada sejumlah tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi, diantaranya :
·         Belum terbentuknya high trust society
·          Sarana dan prasarana yang belum memadai,
·          Keterbatasan SDM,
·          Layanan pendukung utama, seperti jasa pos, masih memerlukan pembenahan danpeningkatan, serta
·          Adanya tindak kejahatan dan pelanggaran etika dan moralitas yang dilakukan melalui internet

Rekomendasi Manajerial

1.      Miliki Deskripsi Usaha yang Jelas
mulai lah dengan memiliki deskripsi yang jelas dan mudah dipahami oleh semua orang. Deskripsi bisnis atau gambaran yang menjelaskan bentuk usaha, produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan, untung dan rugi produk/jasa yang dijual, harga, biaya operasional perusahaan, target bisnis, hingga sistem kerja yang diberlakukan.  Tips: Susunlah Visi, Misi dan Rencana Strategis tentang perusahaan Anda. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dan strategi pencapaiannya. Deskripsikan posisi perusahaan saat ini dan yang akan datang, target pasar, keunggulan bersaing, lokasi usaha, manajemen inti, bentuk usaha, konsep manajemen yang dijalankan dan sebagainya.
2.      Lakukan Analisa dari Pesaing Usaha
Melakukan analisa sederhana dari pesaing usaha Anda bisa menjadi cara yang tepat untuk menciptakan strategi bisnis yang lebih baik. Lakukan pengamatan dan analisa sederhana untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pesaing bisnis Anda. Buatlah catatan analisa kompetitor usaha Anda, amati dan tulislah apa saja kekuatan dan kelemahan bisnis mereka. Lalu analisa apa saja hal yang bisa Anda pelajari dan terapkan untuk bisnis Anda.
3.      Strategi Pemasaran Tepat Sasaran
Strategi pemasaran mencerminkan seberapa besar potensi bisnis untuk sukses dipasarkan. Tipsnya, strategi harus direncanakan dengan lengkap, mulai dari promosi produk, biaya, tempat, waktu, target produk hingga media promosi yang akan dipilih. Selalu terapkan perspektif 4P (Product, Price, Place, Promotion) agar strategi pemasaran Anda senantiasa sukses.Membuat Rencana Pemasaran yang meliputi penjelasan pangsa pasar yang dipilih, cara pemasaran dan promosi yang dibuat sesuai dengan target pasar, hingga rencana anggaran untuk penjualan, harga, distribusi, dan biaya-biaya lainnya.
4.      Miliki Laporan Keuangan
Unsur penting dalam membuat rencana bisnis adalah pengelolaan keuangan. Anda harus miliki cara mengelola anggaran agar tetap efisien dan berjalan lancar. Pelajari pula cara membuat rencana anggaran belanja dan cara meminimalisir biaya-biaya lain. Dengan memiliki laporan keuangan yang teratur, ini bisa menjadi modal Anda kelak jika Anda membutuhkan modal tambahan dari lembaga keuangan. buatlah laporan keuangan yang menjelaskan laporan arus kas keuangan tahun ini, ekspektasi laba, kebutuhan modal, biaya operasional, biaya tambahan, dana cadangan.
5.      Menjaga Kualitas Produk/Jasa
Dalam berbisnis, pastikan Anda selalu mengutamakan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Agar bisnis yang Anda lakukan berkembang dengan pesat, memiliki untung yang besar dan banyak memiliki pelanggan, Anda wajib menjaga kualitas.Lakukan analisa risiko yang mungkin akan Anda hadapi di masa depan serta antisipasi yang dilakukan untuk menghadapinya terkait dengan kepuasan pelanggan dan perusahaan.


Rabu, 21 November 2018

0

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN


BAB 11 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Nama :
Deni Islamiati            (51415021)
Fitriana Dwi L           (51415031)
Putri Dewi I               (51415047)
M. Affan                    (51415042)
A.    PENDAHULUAN
Manajer membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendeketan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Proses pemecahan masalah terdiri atas empat elemen dasar, yaitu : 
1)      standar,
2)      informasi,
3)      batasan, dan
4)      solusi alternatif. 
Jika proses ini diikuti, pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala. Masalah memiliki struktur yang beragam dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram. Konsep sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system-DSS) awalnya ditujukan pada masalah-masalah yang setengah terstruktur. Output DSS yang pertama terdiri atas laporan dan output dari model matematika. Kemudian, kapabilitas pemecahan masalah kelompok ditambahkan, diikuti dengan kecerdasan buatan (artifical intellgence) dan pemrosesan analitis oniline (on-line analytical processing-OLAP). 
Model matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, dan penggunaannya disebut simulasi. Lembar kerja elektronik (spreadsheet) merupakan alat yang baik untuk membuat model matematika. Lembar kerja ini dapat digunakan baik untuk model statik dan dinamik dan membuat manajer dapat memainkan permainan “bagaimana jika” (what-if-game).
Kecerdasan buatan dapat menjadi salah satu komponen DSS. Dengan menambahkan basis pengetahuan dan mesin inferensi, DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer.
Jika groupware ditambahkan ke DSS, maka DSS tersebut akan menjadi sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS). GDSS dapat diletakkan di beberapa tempat yang berbeda agar kondusif terhadap pemecahan masalah kelompok.
Ø  Apa yang Disebut Dengan Pembuatan Keputusan
            Hampir seluruh isi buku ini digunakan untuk membahas sistem informasi manajemen (SIM). Namun, jika diartikan secara sederhana, SIM sebenarnya adalahsistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Meskipun mungkin tidak tampak terlalu jelas, proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah digunakan sebagai tema yang mengintegrasikan buku ini.
a.      Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
            Disadari bahwa pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberikan manfaat. Telah dijelaskan bahwa proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan seringkali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
b.      Fase Pemecahan Masalah
            Menurut Herbert A. Simon proses pemecahan masalah dengan menggambarkan empat tahapan, yaitu:
•     Aktivitas intelijen.
•     Aktivitas perancangan.
•     Aktivitas pemilihan.
•     Aktivitas pengkajian.
Dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas ini, orang yang memecahkan masalah harus memiliki informasi.
c.       Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
            Dalam Bab 2, telah ditampilkan dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah,yaitu :
1.    Model sistem umum perusahaan
2.    Model delapan elemen lingkungan
d.      Pendekatan Sistem
            Pendekatan pemecahan masalah yang paling detail digambarkan di Bab 7 ketika menyajikan pendekatan sistem, yaitu sederetan langkah yang direkomendasikan ke dalam tiga tahap, yaitu:
1.    Upaya persiapan
2.    Upaya pendefinisian, dan
3.    Upaya pemecahan
e.       Pentingnya Cara Pandang Sitem
            Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan masalah, kita mengambil cara pandang sistem (system view), yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang abstrak, namun memilki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan:
·         Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan.
·         Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
·         Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
·         Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
·         Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup.
Seorang manajer kemungkinan besar mereka akan mengenali definisi dan upaya solusi dari pendekatan sistem sebagai hal yang mereka lakukan dan mengenali lima hal yang tercakup dalam cara pandang sistem sebagai tujuan yang mereka coba pakai.
Ø  Membangun Konsep dan Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desiredstate) apa yang harus dicapai sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (currentstate) apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solutioncriterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input dari pihak lain baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, yang dapat berasal baik dari internal maupun lingkungan. Batasan internal (internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada di dalam perusahaan. Sebagai contoh, unit TI tidak dapat merancang sistem CRM karena kurangnya keahlian dalam OLAP. Batasan lingkungan (environmentalconstraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi aliran sumber daya dari dan keluar perusahaan. Salah satu contoh adalah peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Board yang meningkatkan biaya ekspansi pabrik.
a.      Memilih Solusi yang Terbaik
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan yaitu :
Ø  Analisis
Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Salah satu contohnya adalah pertimbangan yang dilakukan oleh para anggota komite pengawas SIM untuk memutuskan pendekatan mana yang harus diambil dalam mengimplementasikan sistem informasi eksekutif.
Ø  Penilaian
Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. Sebagai contoh, manajer produksi menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi gambar pabrik baru yang diusulkan dari model matematika.
Ø  Penawaran
Negosiasi antara beberapa manajer. Salah satu contoh adalah proses memberi dan menerima yang berlangsung antara para anggota komite eksekutif mengenai pasar yang mana yang harus dimasuki selanjutnya. Di sinilah tempat di mana pengaruh politik dalam perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
b.      Permasalahan versus Gejala
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan masalah.

c.       Struktur Permasalahan
Model matematika yang disebut formula EOQ (economic order quantity) dapat memberitahu bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan. Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur (structuredproblem) karena terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antarelemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Salah satu contoh dari masalah yang tidak terstruktur adalah memutuskan film yang mana yang paling kita sukai. Manajer bisnis sering kali tidak memiliki perangkat yang cukup untuk mendefinisikan masalah seperti ini dengan cara yang terstruktur.

Beberapa elemen, seperti harga tanah, pajak, dan biaya-biaya untuk mengirimkan bahan baku, dapat diukur dengan tingkat ketepatan yang tinggi. Tetapi elemen-elemen lain, seperti bahaya dari lingkungan dan perilaku masyarakat sekitar, sulit untuk diidentifikasi dan diukur.Setelah prosedur ditentukan, komputer dapat memecahkan masalah yang terstruktur tanpa keterlibatan manajer. Namun, manajer sering kali harus melakukan semua pekerjaan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Dalam wilayah masalah semiterstruktur yang luas, manajer dan komputer dapat bekerja sama dalam menemukan solusi.

d.      Jenis Keputusan
Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A.Simon juga menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan, yaitu :
Ø  Keputusan terprogram bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap denovo (baru) setiap kali terjadi.” 
Ø  Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammeddecision) bersifat “baru, tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus.”

e.       Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Istilah sistem keputusan terstruktur (structureddecisionsystem-SDS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah yang teridentifikasi. Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan komputer, dan Gorry dan Scott-Morton menggunakan istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (decisionsupportsystem-DSS) untuk menggambarkan sistem yang dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan.Sejak 1971, DSS telah menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan kini menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.

f.       Model DSS
Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan ke dalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (groupdecisionsupportsystem-GDSS). Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
v  PERMODELAN MATEMATIKA           
Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan.
Ø  Jenis-jenis Model
Jenis model Terdapat: 4 dasar model yaitu:
·         Model Fisik (physical model) merupakan gambaran tiga dimensi entitasnya.  Model fisik: yang digunakan di dunia bisnis mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru.
·         Model naratif Salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari adalah model naratif (narrative model), yang menggambarkan entitas dengan kata-kata yang terucap atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entitas tersebut dari naratifnya. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat model naratif jenis model yang paling populer.
·         Model grafis model lain yang terus digunakan adalah model grafis. Model gratis (graphic model) menggambarkan entitasnya dengan abstraksi grafis, simbo, atau bentuk.Model grafis juga digunakandalam desain sistem informasi. Kebanyakan perangkat  yang digunakan oleh pengembang sistem bersifat grafis. Diagram relasi entitas, diagram kelas, dan diagram aliran data merupakan beberapa contoh.
·         Model matematis, setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematika (mathematical model). Kebanyakan model matematika yang diguanakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ.
Penggunaan Model
·         Memberikan model biasanya lebih sederhana dibandingkan entitasnya antitas adalah objek atau proses. Entitas dapat lebih mudah dimengerti Jika berbagai elemen dan hubungan  yang terdapat  di dalamnya ditampilkan secara lebih sederhana. Setelah model yang sederhan dapat dipahami model tersebut secara bertahap dapat dibuat lebih kompleks sehingga dapat mewakili entitasnya secara lebih kompleks Tetapi, model tersebut hanya dapat mewakili entitasnya;  model tersebut tidak dapat benar-benar berlaku seperti entitas sesungguhnya.
·         Memfasilitas komunikasi: Keempat jenis model dapat mengomunikasikan informasi secara akurat dan cepat kepada orang-orang yang memahami makna bentuk. kata-kata, grafis. dan matematis.
·         Memprediksi dimasa depan, Ketepatan yang ditunjukkan model matematis untuk mewakili entitasnya merupakan kemampuan yang tidak terdapat pada model lain. Model matematis dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, namun tidak 100% akurat.
Kelas Model Matematis
Model matematis dapat diklasifikan ke 3 dimensin yaitu:

·         MODEL STATIS ATAU DINAMIS Model statis (static model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variabel. Model ini berkenaan dengan situasi pada Waktu tertentu. Dengan kata lain, bersifat seperti cuplikan keadaan. Model yang melibatkan waktu sebagai salah satu variabel disebut model dinamis (dynamic model). Model ini mmggambarkan perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak atau film.
·         MODEL PROBABILITAS ATAU DETERMINISTIK Cara lain untuk mengklasilikasi beragam model didasarkan pada apakah suatu formula melibatkan probabilitas atau tidak. Probabilitas (probability) adalah kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi Probabilitas berkisar dari 1,00 (untuk sesuatu yang tidak memiliki kesempatan terjadi) hingga 100 (untuk sesuatu yang pasti terjadi) Model yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas (probability model).
·         MODEL OPTIMASASI ATAU SUBOPTIMASASI adalah modelmyang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ditampilkan. Agar suatu model dapat melakukan hal ini, masalah tersebut harus terstruktur dengan amat baik.
Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation).  Simulasi terjadi  dalam skenano tertentu dam memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.Skrenario istilah di gunakanuntukmenggambarkankondisi yang memengaruhi simulasi. Sebagaicontoh, jikaandamenyimulasikansistempersediaan
Teknik Simulasi
Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya Sekali. Model ini menghasilkan solusi yang terbaik menggunakan skenario tgrtentu dan variabel-variabel keputusan. Namun penting juga menjalankan model suboptimisasi berulangkali guna mencari kombinasi variabel keputusan yang menghasilkan hasil yang memuaskan.
Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari:
·         Harga produk
·         jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menygdiak'an kapasitas untuk memproduksi produk
·         jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung
·         jumlah yang akan diinvestasikan daIam penelz‘tian dan pengembangan

Input Model
Digunakan untuk memasukan elemen data skenario untuk kuartal sebelumnya. Beberapa elemen berhubungan dengan perusahaan kapasitas pabrik, jumlah unit yang diproduksi, nilai nominal bahan baku, dan seterusnya. Eelem yang lain berhubungan dengan pengaruh dari lingkungan perusahaan indeks ekonomi, indeks musiman, harga kompetitor, dan pemasaran kompetitor.
Output Model
Output Model Aktivitas kuartal sudah disimulasikan, dan laba setelah pajak ditunjukkan pada layar. Para eksekutif mempelajari angka ini dan membuat keputusan. untuk digunakan pada Kuartal 2 Keputusan ini dimasukkan, dan simulasi diulangi. Proses lnl berlanjut hingga keempat kuartal telah disimulasikan
Kelebihan dan Kelemahan Pemodelan
Kelebihan yaitu:
·         Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar. Manajer akan selalu mempelajari sesuatu yang baru mengenai sistem sesungguhnya melalui setiap proyek pemodelan
·         Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat di pertimbangkan dengan cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang singkat
·         Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain
Kelemahan yaitu:
·         Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh terhadap entitas. Sebagai contoh, dalam model yang baru saja digambarkan. Seseorang perusahaan harus mengestimasikan nilai untuk elemen data skenario
·         Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks. Selama itu, kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan output dengan baik
Kesimpulan
Sistem pendukung pengambilan keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam perusahaan. sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternative. Alternative pada proses pengambilan keputusan tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan dan metode ini mampu digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat, kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat diminimalisisr dengan menggunakan personal untuk dapat dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal untuk dapat mengubah nilai dari kriteria yang ada.
Sebuah pengambilan keputusan tentunya sering kali di lakukan oleh para manajer sebagai bentuk penyelesaian suatu masalah. Seorang manajer dlam penyelesaian masalahnya dengan melalui empat aktivitas yang ada, yaitu: intelijen, perancangan, pemilihan dan pengkajian. Pada suatu organisasi dalam hal bekerjanya memiliki cara pandang serta tujuan untuk memberikan kesempatan kerja pada seorang manajer. Dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali gejala-gejala yang timbul, dari gejala-gejala tersebut tentunya seorang manajer akan melakukan sebuah pengambilan keputusan. Dari gejala tersebut itu hanyalah merupakan indikasi dari suatu masalah, yang terstruktur dan tergantung dengan proporsi permasalhan yang muncul. Suatu pengambilan yang terprogam akan menimbulkan dampak yang baik bagi seorang manajer. Oleh karena itu manajer  juga menggunakan model matematis untuk memprediksi permasalahan di masa depan. Pada hal ini sebuah pengambilan keputusan selalu di dukung dengan memberikan lingkungan yang kondusif yang dapat dicapai dengan ruang keputusan.
Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika organisasional yang memberikan suatu pengeruh besar dalam suatu oraganisasi/ perusahaan. Jika kedua sistem ini doterapkan dengan baik dalam membangun suatu organisasi, maka organisasi tersebut kemungkinan besar berjalan lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.
4. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Telah menjadi fakta umum bahwa para manajer jarang memecahkan masalah sendiri. Menyadari fakta ini para pengembang sistem telah mengadaptasi DSS ke dalam pemecahan masalah secara kelompok.
1)      Konsep GDSS
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok adalah sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama. Istilah ini antara lain sistem pendukung kelompok (group support system-GGS), kerja sama berbantuan komputer (computer-supported cooperative work-CSCW), dukungan kerja kolaboratif terkomputerisasi (computerized collaborative work support), dan sistem pertemuan elektronik (electronic meeting system-EMS).
2)      Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dapat dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih mendetail, sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik atau, ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif yang sebelumnya tampak tidak mungkin. Evaluasi alternative yang lebih baik banyak akan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.
Kesimpulan
Sistem pendukung pengambilan keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternative. Alternative pada proses pengambilan keputusan tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan dan metode ini mampu digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat, kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan ketika pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat diminimalisir dengan menggunakan personal untuk dapat dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan personal untuk dapat mengubah nilai dari criteria yang ada.
Sebuah pengambilan keputusan tentunya sering kali dilakukan oleh para manajer sebagai bentuk penyelesaian suatu masalah. Seorang manajer dalam penyelesaian masalahnya dengan melalui empat aktivitas yang ada, yaitu intelijen, perancangan, pemilihan dan pengkajian. Pada suatu organisasi dlaam hal bekerjanya memiliki cara pandang serta tujuan untuk memberikan kesempatan kerja pada seorang manajer. Dalam sebuah organisasi tentunya banyak sekali gejala-gejala yang timbul, dari gejala-gejala tersebut tentunya seornag manajer akan melakukan sebuah pengambilan keputusan. Dari gejala tersebut itu hanyalah merupakan indikasi dari suatu masalah, yang terstruktur dna tergantung dengan proporsi permasalahan yang muncul. Suatu pengambilan yang terprogram akan menimbulkan dampak yang baik bagi seornag manajer. Oleh karena itu manajer juga menggunakan model matematis untuk memprediksi permasalahan dimasa depan. Pada hal ini sebuah pengambilan keputusan selalu di dukung dengan memberikan lingkungan yang kondusif yang didapat dicapai dengan ruang keputusan.
Sistem informais manajemen menyediakan informasi setiap orang utnuk pengambilan keputusan dengan lebih tepat dna akurat dlaam memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika organisasional yang memberikan suatu pengaruh besar dalam suatu organisasi/perusahaan. Jika kedua sistem ini diterapkan dnegan baik dlaam membangun suatu organisasi, maka organisais tersebut kemungkinan besar berjalan lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.
REKOMENDASI MANAJERIAL
1.      Sebaiknya manajer dapat membuat keputusan yang terprogram atau tidak terprogram. Dengan menggunakan keputusan yang terprogram maka akan mendapatkan solusi yang diketahui akan berhasil. Selain itu jika menggunakan keputusan yang tidak terprogram maka akan mendapatkan solusi yang dibuat khusus untuk manajer dalam perusahaan.
2.      Disini manajer sebaiknya juga menggunakan pemilihan alternative dlam menyelesaikan suatu masalah dengan melalui analisis, penilaian, atau penawaran agar dapat menemukan sebuah solusi.
3.      Manajer sebaiknya juga menggunakan sistem DSS dalam menyelesaikan suatu masalah yang telah menyulitkan pemrosesan komputer. Dengan adanya program ini maka dapat membantu si manajer dlaam menyelesaikan masalah yang semiterstruktur
4.      Sebaiknya para manajer dlam proses penyelesaian suatu masalah tidak hanya dengan menggunakan empat aktivitas yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian. Melainkan dengan menggunakan pendekatan sistem pada suatu perusahaan.